Palembang (ANTARA Sumsel) - Komunitas Indonesia Natural Henna Artist menggelar edukasi henna berbahan alami lewat forum dan pelatihan di Palembang, 15-16 September 2018.
"Ada 40 peserta yang berpartisipasi serta dua tutor dari Malaysia dan satu dari Singapura," kata Penyelenggara Komunitas Indonesia Natural Henna Artist Yuli Marrotan, Minggu.
Acara tersebut merupakan wujud dari keprihatinan seniman henna tentang kurangnya kesadaran bahaya henna instan.
"Bukan cuma bagi pengantin bahaya efek kesehatannya juga mengancam seniman henna yang lebih banyak berinteraksi dengan ramuan henna karena dapat terkontaminasi setiap saat," ungkap dia.
Belajar dari pengalaman kakak perempuan kandungnya yang juga seniman henna saat menggunakan henna berbahan instan sempat mengalami kulit terbakar dan sensitif.
"Paling parah yang kami tahu bisa mengakibatkan iritasi, infeksi, dan kanker kulit," ujarnya.
Lewat acara ini peserta juga berbagi pengalaman tentang henna natural dan henna instan.
Ia pun mengakui sebagian besar peserta dihadapkan pada pilihan sulit ketika kliennya meminta menggunakan henna instan yang cepat menghasilkan warna dan lebih awet di kulit.
"Kenapa henna pewarna instan kurang aman? karena sebagian besar henna instan mengandung pewarna tekstil maupun bahan pewarna kimia lainnya," katanya menerangkan.
Selain mengetahui bahaya henna instan, peserta juga diajak belajar meracik henna berbahan alami sekaligus bertukar pengalaman dan belajar desain lukisan henna dasar kembali.
"Sebagian peserta merupakan seniman henna yang sudah dalam hitungan tahun dan bulan menekuni lukis henna, sebagian malah ada pengantin yang ingin belajar meracik dan melukis henna," tukas salah satu pemilik merk Syahenna ini.
Ia menambahkan dari praktik meracik henna peserta pun akhirnya paham berbagai rahasia yang menguatkan warna henna secara natural.
Saat ini bubuk henna natural lebih banyak didatangkan dari India, sementara untuk Palembang sendiri seniman henna biasanya melakukan pemesanan kurang lebih 10-20 Kg per bulannya untuk mencukupi kebutuhan pasta henna.
"Kebetulan saya distributor biasanya saya mengimpor dalam jumlah tersebut untuk diracik lagi dan dijual kembali dalam bentuk pasta henna siap pakai," paparnya.
Henna di Indonesia sendiri sudah menjadi tradisi yang tak lepas dari budaya Melayu dan sekitarnya. Bila di Palembang tradisi menggunakan henna disebut 'berpacar', di Padang 'bainai', dan Makassar menggunakan istilah 'paci-paci'.
"Di Indonesia tentu ada tanamannya, tetapi sulit untuk mengolah sendiri menjadi bubuk yang siap diolah menjadi pasta, oleh sebab itu kebanyakan seniman henna mengimpor bahan bakunya," terang wanita dua anak ini.
Di luar forum dan pelatihan tersebut Komunitas Indonesia natural Henna Artist (Inha) juga membuka konsultasi singkat seputar informasi henna natural lewat media sosial instagram komunitas_inha dan facebook Indonesia natural Henna artist.
Komunitas edukasi henna natural
....Bukan cuma bagi pengantin bahaya efek kesehatannya juga mengancam seniman henna yang lebih banyak berinteraksi dengan ramuan henna karena dapat terkontaminasi setiap saat....