Sriwijaya FC terkena laga usiran lawan Borneo

id Augie Bunyamin,sfc,sriwijayafc,sfc vs borneo,berita sumsel,berita palembang

Sriwijaya FC terkena laga usiran lawan Borneo

Augie Bunyamin (ANTARA/Feny Selly)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Sriwijaya FC terpaksa harus menjalani laga usiran melawan Pusamania Borneo pada Liga 1 2018 pada 29 Juli mendatang sebagai akibat kejadian kerusuhan suporter saat melawan Arema FC di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Sabtu (21/7).

Direktur Kompetisi PT Sriwijaya Optimis Mandiri Augie Bunyamin di Palembang, Senin, mengatakan, klub sudah menerima surat resmi dari pengelola venue di Jakabaring Sport City perihal larangan penggunaan stadion hingga Asian Games XVIII selesai digelar pada 18 Agustus-2 September 2018.

Dalam surat tersebut, Sriwijaya FC tidak diperkenankan juga menggunakan Stadion Bumi Sriwijaya dan Stadion Atletik meski untuk berlatih.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pihak PT Liga terkait laga usiran. Sebetulnya, jika tidak ada kejadian kemarin masih bisa dibicarakan dengan panitia Asian Games (INASGOC)," ujar Augie.

Menurut Augie, jika tidak ada kejadian perusakan ratusan kursi stadion oleh oknum suporter, maka manajemen SFC masih bisa bicara dengan pihak Inasgoc, terutama untuk satu pertandingan terakhir lawan Pusamania Borneo ini.

"Tetapi dengan kejadian kemarin, sudah lebih menguatkan INASGOC untuk segera dan sudah ada suratnya bahwa, sudah tidak bisa dipergunakan untuk pertandingan apapun dan harus steril, di JSC," ujar Augie.

Maka itu, pihaknya berkoodinasi dengan pihak Liga agar menunda pertandingan atau penjadwalan ulang, setelah Asian Games. Hal ini telah disetujui, kecuali pertandingan lawan Pusamania.

"PT Liga sudah memberikan jawaban bahwa itu tidak bisa, SFC harus tetap main di tanggal 29 Juli lawan Borneo. Tempatnya PT Liga sudah memberikan solusi PTIK Blok M Jakarta," kata Augie.

Menurut Augie, PT Liga memang tidak mentolelir untuk satu pertandingan lawan Borneo, setelah tanggal 11 Agustus. "Memang, PT Liga mencoba membantu untuk me-reschadule ke tanggal 4 September, setelah Asian Games 2018. Itulah kondisi terakhir yang kami komunikasikan dengan PT Liga," ujar dia.

Menurut Augie, pihaknya bertanggung jawab atas kerusakan yang terjadi di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring. ?Sriwijaya FC bertanggung jawab karena kita meminjam, apa yang sudah lakukan," kata dia.

Oleh karena itu, PT SOM sudah mendampingi Gubernur Sumsel H Alex Noerdin meninjau langsung stadion, Senin pagi, tepatnya saat puluhan prajurit Kodam II Sriwijaya memperbaiki kursi stadion. "Memang ada satu pleton dari Zikon yang membantu membantu merehab kursi rusak," ujar dia.?

Sebelumnya, oknum kelompok suporter Sriwijaya FC yang berada di tribun Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, melempar kursi penonton ke pinggir lapangan saat pertandingan tim melawan Arema FC, Sabtu sore. Aksi puluhan suporter itu terjadi sesaat setelah gol ketiga tercipta pada babak kedua oleh Arema sehingga mengubah kedudukan menjadi 0-3 bagi tim tuan rumah pada menit ke-76.

Suporter yang memadati tribun utara sontak melepas kursi penonton kemudian melempar ke lapangan lintasan sintetis atletik sehingga sebanyak 373 kursi mengalami kerusakan parah.