Satgas pengamanan perbatasan indonesia bina tentara cilik

id Kodam Sriwijaya,menjaga peraasan,berita sumsel,berita palembang,Kabupaten Mahakam Ulu,Yonif 141/AYJP Kodam II/Sriwijaya

Satgas pengamanan perbatasan indonesia bina tentara cilik

Prajurit pengamanan wilayah perbatasan RI-Malaysia di Wilayah Kalimantan Utara (kaltara) dari satuan Yonif 141/AYJP Kodam II/ Sriwijaya . (ANTARA Sumsel/Nova Wahyudi/dol)

Palembang (ANTARA News Sumsel) - Satuan Tugas Pengamanan Yonif 141/AYJP Kodam II/Sriwijaya di wilayah perbatasan RI-Malaysia tepatnya di Kampung Ujoh Bilang Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur membina tentara cilik.

Para Tentara cilik itu ikut hadir dalam memperingati hari jadi Kabupaten Mahakam Ulu yang ke-5, sebagaimana dalam siaran pers Korem 044/Garuda Dempo yang diterima di Palembang, Jumat.

Tentara cilik ini merupakan binaan langsung anggota Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 141/AYJP Kodam II/Sriwijaya berkerja sama dengan guru SDN 005 Batumajang.

Setiap harinya setelah pulang sekolah mereka dilatih anggota Satgas dan guru di sekolah tentang kedisiplinan, etika saling menghormati dan nasionalisme.

Kehadiran tentara cilik ini merupakan salah satu upaya Satgas pengamanan perbatasan RI-Malaysia Yonif 141/AYJP dalam mengajarkan semangat nasionalisme sejak mereka kecil.

Menumbuhkan semangat nasionalisme sejak dini dan mengajarkannya kepada anak-anak merupakan salah satu cara untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan.

"Saya sangat senang dengan pakaian yang di berikan bapak Tentara ini, karena sama seperti pakaian bapak Tentara yang lain. Saya ingin sekali membawa senjata betulan," ungkap Riva seorang anak kelas 5 SD yang ikut dalam atraksi Tentara cilik tersebut.

Mereka mengaku sangat senang diberikan kesempatan memakai seragam Tentara karena belum pernah ada yang memberikan baju seperti itu. Walaupun mereka harus berlatih di tengah panas terik matahari mereka tetap semangat dan tidak putus asa.

Komandan Satgas Pamtas RI-Malaysia Yonif 141/AYJP Letkol Inf Muhamad Aan Setiawan, mengatakan, pembinaan anak sekolah dasar itu tidak lain untuk menanamkan jiwa nasionalisme.

Walaupun berada di perbatasan pihaknya ingin membuat perubahan walau sedikit karena anak - anak harus maju, kata dia.

Dia minta, kedepan nanti Pemerintah Daerah setempat dan guru-guru di perbatasan bisa saling kerja - sama untuk membangun SDM di wilayah perbatasan.