Kemenag Sumsel imbau berdoa bersama terkait Yerusalem

id Kanwil kemenag sumsel, Al Fajri Zabidi, doa bersama, laksanakan doa qunut, doa bersama untuk jerusalem, kemenag sumsel

Kemenag Sumsel imbau berdoa bersama terkait  Yerusalem

Dokumentasi - Ratusan siswa doa bersama jelang UN (ANTARA Sumsel/Evan Ervani/15)

Palembang  (ANTARA Sumsel) - Kepala Kantor Kementerian Agama Sumatera Selatan HM. Al Fajri Zabidi mengimbau seluruh keluarga besar dijajarannya untuk melaksanakan doa Qunut Nazilah pada Jumat ini.

Doa bersama itu terkait adanya pengakuan sepihak tentang Jerusalem sebagai ibu kota Israel, kata Kakanwil di Palembang, Jumat.

Dia mengatakan, doa bersama itu juga dapat dilakukan masyarakat yang ada di kabupaten dan kota terutama dijajaran Kementerian Agama.

Imbauan tersebut juga sesuai dengan pernyataan Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin belum lama ini, ujar dia.

"Doa bersama ini nanti akan kami laporkan ke Menteri Agama sekaligus mendokumentasikannya," katanya.

Oleh karena itu pihaknya minta masyarakat untuk berdoa Qunut Nazilah bersama pada Jumat ini sehingga pengakuan sepihak tentang Jerusalem sebagai ibu kota Israel tidak dikabulkan.

"Yang jelas kita berdoa juga untuk memberikan kedamaian dan ketenangan," ujar dia.

Sebelumnya Humas Kanwil Kemenag Sumsel Saefudin mengatakan, Menteri Agama ketika mendampingi Presiden RI Joko Widodo di Bogor baru-baru ini mengimbau masyarakat untuk melakukan doa Qunut Nazilah tersebut. 

Presiden Joko Widodo telah menyatakan akan datang langsung ke Sidang Organisasi Kerja sama Islam (OKI) untuk membahas pengakuan sepihak Amerika Serikat terhadap keputusan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

"Yang jelas kalau OKI sudah memutuskan untuk segera bersidang, saya akan datang langsung di sidang OKI tersebut," kata Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis.

Presiden menyebutkan Sidang OKI dimaksud akan digelar di Istanbul, Turki sekitar tanggal 13 Desember 2017.

"Kurang lebih tanggal 13 Desember ini karena kita sudah hubungi hampir semua negara OKI," tuturnya.

Jokowi menyebutkan komunikasi dengan negara-negara OKI terus dilakukan sehingga muncul tanggal 13 Desember 2017 di Istanbul, Turki.

Mengenai dampak langkah AS terhadap hubungan RI-AS, Jokowi mengatakan belum mengetahui apakah keputusan sepihak AS mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel akan berdampak kepada hubungan RI-AS.

Ketika ditanya apakah Indonesia akan mengirim nota diplomatik kepada AS, Jokowi mengatakan Menlu akan menindaklanjuti. 

"Nanti akan ditindaklanjuti oleh Kemenlu," ujarnya.