Bogor (ANTARA Sumsel) - Menteri Riset, Tenologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir mengatakan, pendidikan Pancasila yang diluncurkan di Istana Bogor bertujuan untuk memperkuat pemahaman berbangsa dan bernegara di kalangan mahasiswa dan dosen.
"Pendidikan Pancasila memiliki posisi strategis dan solusi untuk menghadapi permasalahan bangsa," kata Nasir, saat peluncuran Program Pembinaan Idiologi Pancasila di Istana Bogor. Jawa Barat, Sabtu.
Ia menyebutkan, peran pendidikan Pancasila antara lain dapat menghasilkan lulusan yang pancasilais yang tidak saja pandai secara kognitif tetapi memahami juga berbagai persoalan bangsa, dan bisa berkontribusi untuk membangun bangsanya.
Nasir melanjutkan, proses pembelajaran pada pendidikan tinggi khususnya Pancasila yang merupakan mata kuliah wajib bagi program diploma dan sarjana. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tengang Pendidikan Nasional dan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, masih belum optimal sehingga perlu program penguatan nilai-nilai Pencasila dalam kegiatan kurikuler, kookurikuler, dan ekstrakurikuler.
"Untuk menyempurnakan implementasi nilai-nilai Pancasila, Kemenristekdikti berdama dengan UKP PIP menyelenggarakan peluncuran program Penguatan Pendidikan Pancasila ini," katanya.
Menurut Nasir, diperlukan internalisasi pengamalam nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan yang ada di kampus. Setelah program Penguatan Pendidikan Pancasila diselenggarakan, akan terwujud percepatan kohesi sosial bangsa yag terjamin nilai nilai Pancasila menjadi budaya dan karakter terpuji civitas akamdemika seluruh Insonesia.
Nasir menambahkan, kegiatan ini berlangsung mulai tanggal 11 sampai 12 Agustus 2017, dihadiri 503 mahasiwa dari Aceh sampai Papua, yang mewakili 105 perguruan tinggi negeri dan swasta. Acara ini meliputi orientasi nilai-nilai Pancasila, dan penguatan pendidikan Pancasila, diselingi dengan nonton bareng film berjudul Pancasila dan Realitas.
"Kemeristekdikti dan UKP PIP, mengucapkan terima kasih tak terhingga kepada bapak presiden yang bersedia untuk berolahraga bersama dengan mahasiswa dan dosen di bangunan bersejarah Istana Bogor," kata Nasir.
Presiden Joko Widodo didampingi Wiranto dan Vokalis Giring Nidji hadir di tengah-tengah ratusan mahasiswa dan dosen yang sedang melakukan senam berdama di Istana Bogor.
Presiden berbaur di tengah-tengah mahasiswa dan dosen mengambil posisi paling belakang, sehingga banyak yang tidak menyadari kehadiran presiden yang ikut berolahraga bersama.
Turut hadir Ketua UKP PIP Megawati Soekarno Putri, dan pembina UKP PIP, Tro Sutrisno, Prof Mahfud MD, tokoh masyarakat Prof Syafii Maarif, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, serta sejumlah tokoh agama lainnya.
Berita Terkait
Anis Matta dan Arrmanatha ditugaskan Prabowo sebagai Wamenlu
Selasa, 15 Oktober 2024 15:08 Wib
Supardi Nasir terpaksa absen di laga perdana Persib
Kamis, 2 September 2021 20:30 Wib
Mantan Sekda Dumai dan Kadis PU Bengkalis dijebloskan ke penjara
Jumat, 19 Juni 2020 23:14 Wib
Bachtiar Nasir: FPI berkomitmen pada NKRI dan Pancasila
Senin, 2 Desember 2019 16:32 Wib
Nasir, mantan Menristek ditunjuk jadi stafsus Wapres
Senin, 25 November 2019 16:58 Wib
Kapten Persib sarankan Febri Hariyadi berkarier di luar negeri
Selasa, 22 Oktober 2019 23:43 Wib
Menristekdikti berharap mahasiswa tidak demo jelang pelantikan presiden
Senin, 14 Oktober 2019 15:28 Wib
Menristekdikti kecewa mahasiswa tolak pertemuan dengan Presiden
Rabu, 2 Oktober 2019 12:00 Wib