Baturaja (ANTARA Sumsel) - Jembatan layang Sekolah Perawat Kesehatan atau SPK di Kelurahan Kemalaraja, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Senin amblas terancam ambruk, diduga akibat sering dilalui truk dan fuso pengangkut batu bara melebihi tonase.
"Bagian tengah jembatan amblas menimbulkan lubang besar berbentuk bundar berukuran satu meter lebih," kata Endi warga sekitar di Baturaja, Senin.
Dikatakannya, warga sekitar sudah menduga jembatan akan amblas, akibat aktifitas kendaraan padat melintas seperti truk dan fuso yang mengangkut batu bara bermuatan di atas 30 ton.
"Fuso yang melintas biasanya beriringan 5-10 unit bermuatan 30 ton lebih itu mengangkut batubbara dan semen," ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut, sehingga pengemudi kendaraan ketika melintas tidak merasa cemas.
Di samping itu, dikhawatirkan kerusakan akan semakin parah hingga menyebabkan jembatan ambruk, bahkan terancam menimbulkan korban jiwa.
Kekhawatiran warga itu cukup beralasan, karena di bawah jembatan juga terdapat jalan raya yang dilewati kendaraan roda dua maupun empat.
Sementara, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga setempat Muzaim Aliansyah mengatakan, pihaknya sudah meninjau jembatan layang yang amblas itu.
Pihaknya akan berupaya mengatasi permasalahan tersebut, yakni berkoordinasi dengan pihak Balai Besar III Sumbagsel untuk segera dilakukan perbaikan.
Ia berharap, dalam waktu dekat segera ditanggulangi, terutaman perbaikan lantai jembatan memakai semen khusus, karena daya ikatnya bisa lebih kuat dibanding semen biasa.
Selain itu, Bupati OKU Yulius Nawawi juga sudah mengintruksikan pihaknya agar jembatan segera diperbaiki.
Hal itu dilakukan mengingat jembatan layang SPK merupakan akses perekonomian masyarakat setempat.
"Dikhwatirkan jika lambat ditanggulangi akan menghambat perekonomian masyarakat. Selain itu juga mengantisifasi dampak lain yang mungkin saja terjadi," katanya.
Selain disebabkan faktor cuaca kerap terjadi hujan di wilayah itu sejak beberapa pekan terakhir, juga karena kendaraan yang melintas kebanyakan melebihi tonase hingga jembatan menjadi amblas.
Bupati mengimbau, pengemudi kendaraan yang melintas agar memperhatikan muatan barang jangan melebihi tonase. (E Permana)
