Ribuan TKI "overstayers" penuhi kolong jembatan

id tki overstayer arab saudi, tki arab saudi tinggal di kolong jembatan

Ribuan TKI "overstayers" penuhi kolong jembatan

Sejumlah TKI "Overstayer' tinggal di Jembatan Palestine Street Jeddah. (FOTO ANTARA)

.....Kalau memang benar si penelepon tersebut dari KJRI, hal tersebut tidak tepat dilakukan oleh instansi negara......
Semarang (ANTARA Sumsel) - Ribuan tenaga kerja Indonesia "overstayers", termasuk anak mereka, memenuhi kolong Jembatan Palestine Street Jeddah, Arab Saudi, sejak berakhirnya masa amnesti bagi pelanggar izin tinggal di negara tersebut, Minggu (3/11) hingga Senin pagi.

Sebelumnya, sejumlah sukarelawan dari Tim Pengawas Amnesti Arab Saudi mengkhawatirkan tragedi Jembatan Kandarah terulang kembali apabila proses amnesti tidak berjalan dengan baik, kata Syech Razie Ali Maula Dawilah, Penasihat Tim Pengawas Amnesti Arab Saudi, kepada Antara, Senin pagi.

Hingga hari ini, kata Syech Razie Ali Maula Dawilah, mereka tidak lagi berada di Jembaran Kandarah, tetapi di Jembatan Palestine Street Jeddah.

Sebelumnya, Razie mengkhawatirkan mereka yang telah kehilangan tempat tinggal akan memenuhi bawah Jembatan Kandarah seperti pada tahun 2009 dan 2010.

Sementara itu, Ninik Andrianie (inisiator pembentukan Tim Pemantau Amnesti Arab Saudi) mengatakan keadaan di lapangan makin simpang siur oleh informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.

erbagai informasi-informasi baik melalui pesan singkat, telepon, maupun media sosial seperti Facebook, menjerumuskan mereka, kata Ninik.

Misalnya, sejumlah orang yang mengaku staf Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) meminta TKI "overstayers" menyerahkan diri ke imigrasi, kemudian menjanjikan pulang gratis dan pengurusan dokumen secara cepat.

"Kalau memang benar si penelepon tersebut dari KJRI, hal tersebut tidak tepat dilakukan oleh instansi negara. Seharusnya KJRI membuat edaran resmi yang berisi petunjuk pelaksana (juklak) proses deportasi pascapemberlakuan amnesti, kemudian poin-poinnya yang bisa dipertanggungjawabkan secara hukum," ucap Ninik.

Informasi lain adalah terkait dengan imbauan bahwa TKI "overstayers" supaya tidak keluar rumah sambil menunggu perkembangan selanjutnya. Hal ini pun mengundang pertanyaan karena mereka tidak memiliki tempat tinggal.

"Jadi, rumah yang mana? Sudah banyak TKI yang di-PHK dan diusir dari kontrakan, bahkan saat ini mereka tidak punya tempat tinggal. Mereka pun menuju KJRI mencari perlindungan," katanya.

Akan tetapi, lanjut dia, mereka diusir oleh askari. Tampaknya KJRI sudah menduga TKI "overstayers" bakal datang ke KJRI sehingga mengantisipasi lebih dahulu dengan menyiapkan pasukan keamanan (askari).