Kolong jembatan ada Mushallah

id mushalah, masjid, mushalah bawah jembatan ampera

Kolong jembatan ada Mushallah

Ruang Mushallah di bawah jembatan Ampera (Foto.Antarasumsel.com/Feny)

....Mushalla itu dulunnya merupakan kantor atau ruangan untuk mengoperasikan Jembatan Ampera, namun karena tidak berfungsi lagi menjadi gudang yang tidak termanfaatkan....
Palembang  (ANTARA Sumsel) - Masyarakat umum yang pernah datang ke Palembang mungkin sudah mengetahui keberadaan jembatan Ampera yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir di kota itu.

Jembatan yang megah kebanggaan wong Palembang ini juga merupakan salah satu objek wisata mempunyai daya tarik sendiri untuk dikunjungi orang, karena letaknya di jantung kota "pempek" tersebut, kata Muhammad Wadi, pengurus Mushallah di bawah jembatan itu.

Selain itu, juga pada malam hari jembatan ini cukup menarik dengan banyaknya lampu berwarna-warni menghiasinya sehingga menambah keindahan jembatan tersebut.

Belum lagi, kata dia, keindahan Sungai Musi yang berada di bawah jembatan dengan kapal, perahu hilir mudik dan ditambah pula keberadaan sejumlah warung makanan kuliner yang dijual di pinggiran sungai di bawah jembatan membuat orang lebih menyukainya.

Akan tetapi, dari semua itu mungkin hanya sedikit orang yang mengetahui kalau di bawah jembatan itu terdapat mushalla mungil dengan nama "Mushalla di bawah Jembatan Ampera", karena letaknya berada tepat di bawah jembatan tersebut.

"Sampai sekarang belum ada nama untuk Mushalla ini sementara ini namanya "Mushalla di bawah Jembatan Ampera," kata Muhammad Wandi menjelaskan.

Ia menuturkan mushalla itu dulunnya merupakan kantor atau ruangan untuk mengoperasikan Jembatan Ampera, namun karena tidak berfungsi lagi menjadi gudang yang tidak termanfaatkan.

Maka sekitar tahun 2008-an ia berinisiatif untuk menjadikan tempat itu sebagai mushalla dan membuat toilet dengan minta izin kepada Wali Kota Palembang.

Sejak itulah, sampai sekarang mushalla ini tetap ada sehingga masyarakat yang berada di Pasar 16 Ilir Palembang bisa melaksanakan shalat di sana ketika ada panggilan shalat datang.

Mereka yang shalat di sini sebagian besar para pedagang di pasar 16 Ilir kemudian masyarakat sedang berbelanja maupun masyarakat dari jalur menggunakan tongkang, speedbout ketika berada di lokasi itu.

Masyarakat yang datang ke mushalla ini cukup banyak baik laki-laki maupun perempuan untuk menunaikan kewajiban mereka sebagai umat Islam.

Ruang shalat laki-laki dan perempuan juga disekat atau diberi pembatas sehingga lebih nyaman dalam melaksanakan shalat.

Sementara, untuk membiayai operasional mushalla itu sendiri seperti fasilitas air bersih, listrik dan kebersihan sehari-hari dari mereka yang memanfaatkan tiolet ada di mushalla tersebut.

Masyarakat yang mau ke toilet biasanya memberikan Rp1.000 per orang dan dari dana itulah bisa membayar fasilitas seperti air bersih, listrik dan kebersihan serta memperbaiki sedikit demi sedikit mushalla ini, katanya.(Susi)