Muaradua (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan memetakan 10 kecamatan di wilayah setempat rawan banjir dan tanah longsor saat musim hujan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Selatan Heri Pramono di Muaradua, Senin, mengatakan saat ini pemerintah daerah setempat telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor menghadapi musim hujan tahun ini.
Dia mengatakan penetapan status tersebut dilakukan sebagai upaya penanggulangan bencana alam sedini mungkin guna mengantisipasi korban jiwa.
Dalam penetapan status pihaknya memetakan 10 kecamatan rawan terjadi banjir dan tanah longsor saat musim hujan.
Sebanyak 10 kecamatan tersebut, meliputi Muaradua, Warkuk Ranau Selatan, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT), Mekakau Ilir, Banding Agung.
Selain itu, Sindang Danau, Sungai Are, Muaradua Kisam, Kisam Tinggi, Kisam Ilir, dan termasuk kawasan Pulau Beringin.
Daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi banjir dan tanah longsor saat musim hujan karena berada di dataran tinggi dan dekat dengan daerah aliran sungai (DAS).
Terkait dengan hal itu, ia mengimbau masyarakat OKU Selatan, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana, untuk meningkatkan kewaspadaan agar bencana alam tidak menimbulkan korban jiwa.
Sebagai upaya penanggulangan bencana sedini mungkin, pihaknya juga mendirikan posko siaga banjir dan tanah longsor yang dipusatkan di Kantor BPBD OKU Selatan.
"Ada sekitar 200 personel yang tergabung dalam satgas penanggulangan bencana alam kami siagakan guna menindaklanjuti cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan dampak banjir dan tanah longsor," katanya.
BPBD OKU Selatan petakan 10 kecamatan rawan banjir dan longsor
BPBD OKU Selatan mendirikan posko penanggulangan bencana banjir dan tanah longsor. ANTARA/Edo Purmana
