Muaraenim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) memetakan sebanyak 19 kecamatan di daerah itu rawan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) saat musim kemarau panjang.
Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra di Muara Enim, Selasa mengatakan, bahwa menghadapi musim kemarau panjang tahun ini pihaknya telah menetapkan status siaga karhutla.
Penetapan status tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 359/KPTS/BPBD/2025 tentang Penetapan Status Keadaan Darurat Bencana Hidrometeorologi Kering Karhutla di wilayah setempat.
Hal itu juga sejalan dengan surat dari BMKG Sumatera Selatan Nomor e.B/KL.01.00/027/KPLG/III/2025 tanggal 18 Maret 2025 yang menyatakan bahwa puncak musim kemarau di wilayah Sumsel diprediksi berlangsung mulai Juni-Agustus 2025.
Dalam penetapan status tersebut pihaknya telah memetakan sebanyak 19 kecamatan di daerah itu rawan terjadi karhutla.
Daerah rawan karhutla tersebut meliputi Kecamatan Muara Belida, Gelumbang, Lawang Kidul, Tanjung Agung, Belida Darat, Kelekar, Lembak, Lubai, Lubai Ulu, dan Rambang.
BPBD Muara Enim Sumsel petakan 19 kecamatan rawan karhutla

Arsip - Peristiwa karhutla terjadi di wilayah Kabupaten OKU, Sumsel pada pertengahan Juni 2025. ANTARA/Edo Purmana