Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi potensi kenaikan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Efendi di Palembang, Kamis, mengatakan tren harga kebutuhan pokok hingga pekan terakhir November masih relatif terkendali. Namun, salah satu komoditas, yakni cabai merah keriting mulai mengalami kenaikan dibandingkan pekan sebelumnya.
Momen Nataru, menurut dia, memang selalu menjadi perhatian setiap tahun, karena selain lonjakan permintaan, faktor cuaca seperti musim hujan juga dapat mempengaruhi suplai pangan.
“Momen Nataru ini rutin, jadi kita harus menyiapkan langkah antisipasi. Karena pasti ada tambahan permintaan hampir di semua komoditas,” katanya.
Strategi yang diterapkan Pemprov Sumsel, menurut Ruzuan, mencakup penguatan stok dan kelancaran distribusi pangan ke pasar tradisional maupun modern. Selain itu, gerakan pasar murah juga terus digelar untuk menjaga harga tetap stabil di tingkat masyarakat.
“Dengan langkah-langkah tersebut, mudah-mudahan tidak ada gejolak harga yang signifikan,” katanya.
Data Dinas Perdagangan Kota Palembang menunjukkan harga cabai merah keriting saat ini berada di kisaran Rp70.000–Rp75.000 per kilogram, naik dari sebelumnya Rp55.000–Rp60.000 per kilogram. Sementara harga bawang merah dan bawang putih masih stabil di Rp38.000–Rp40.000 per kilogram.
Sumsel siapkan langkah antisipasi kenaikan harga pangan jelang Nataru
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Efendi di Palembang, Kamis (27/11/2025). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)
