Sedangkan, per sektor pajak mencatatkan kinerja pertumbuhan 82,1 persen dari penerimaannya sektor industri pengolahan, dan sektor pengangkutan dan pergudangan tumbuh 15,4 persen.Kinerja penerimaan kepabeanan dan cukai sampai dengan Mei 2025 telah mencapai Rp236,15 miliar tumbuh positif 114,54 persen (yoy), utamanya didorong oleh peningkatan realisasi bea keluar sebesar Rp216,99 miliar yang tumbuh positif 546,27 persen (yoy).
Kenaikan ini selain dipengaruhi oleh kenaikan Harga Patokan Ekspor (HPE) juga juga dipengaruhi oleh peningkatan volume ekspor produk CPO dan turunannya sebesar 36,09 persen.
Bea masuk di wilayah Sumsel tercatat sebesar Rp18,10 miliar atau 10,98 persen dari target.
Penerimaan cukai sebesar Rp1,06 miliar yang berasal dari ultimum remidium (UR), denda administrasi MMEA, dan denda administrasi EA.
Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) terealisasi sebesar Rp1.095,53 miliar atau 45,55 persen dari target.
"Perekonomian di Sumsel menunjukkan aktivitas menguat melalui dukungan kinerja pelaksanaan APBN di wilayah Sumsel tahun 2025 yang optimal dari sisi pendapatan negara dan belanja negara," katanya.
Kementerian Keuangan terus berupaya mendukung APBD pada 18 pemda di wilayah Sumsel dengan mengoptimalkan penyaluran dana TKD sebagai instrumen pembangunan daerah.
DJP catat penerimaan pajak di Sumsel per Mei 2025 capai Rp4 triliun
Kegiatan UMKM di Palembang. ANTARA/M Imam Pramana
