Palembang (ANTARA) - Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyiapkan program peremajaan tanaman kopi pada Tahun 2025 guna meningkatkan produksi kopi di wilayah itu.
Kabid Produksi Disbun Sumsel Havizman di Palembang, Senin, mengatakan dalam meningkatkan produksi kopi di Sumsel, telah menyiapkan program peremajaan tanaman kopi.
Ia menjelaskan program peremajaan tanaman kopi pada Tahun 2025 itu akan dilakukan lahan kopi seluas 100.000 hektare di Kabupaten Empat Lawang.
"Pelaksanaan program peremajaan tanaman kopi itu menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sumsel Tahun 2025," jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga menggalakkan program sambung pucuk dengan cara menggabungkan dua jenis tanaman kopi robusta, yang jenis kopi lokal sebagai batang bawah (karena perakarannya kuat sehingga tidak mudah roboh) dengan entres dari jenis atau klon kopi unggul sebagai batang atas yang produksinya tinggi.
Setelah tumbuh beberapa tunas baru pada batang yang sudah dipotong tadi. Baru dilakukan sambung pucuk dengan entres dari jenis klon unggul.Langkah selanjutnya tinggal perawatan atau pemeliharaan tanaman tadi, seperti memupuk, pencegahan hama dan penyakit, pemberian pohon naungan dan lain-lain sampai tanaman tadi berbuah.
"Dari hasil sambungan tadi dengan perawatan yang optimal, hasil produksi kopi bisa meningkat sampai 3-4 kali lipat," ujarnya.
Havizman mengimbau para petani untuk tidak melakukan petik pelangi (mencampurkan buah kopi matang dan belum matang) dan juga menjemur biji kopi di jalanan, sebab hal itu membuat harga jualnya lebih rendah.
Disbun Sumsel mencatat pada tahun 2023, luasan lahan kopi di Sumsel seluas 266.743 hektare, sedangkan volume produksinya mencapai 206,686 ribu ton.
Sumsel siapkan program peremajaan tanaman kopi
Arsip - Petani kopi menunjukan buah biji kopi hasil panen. (ANTARA/HO/22)
