Unsri-Pemkot Palembang kolaborasi kembangkan kampung tematik di 18 kecamatan

id Unsri , pemkot palembang, pemkot, ratu dewa, berkolaborasi, mengembangkan, kampung, kampung tematik, tematik

Unsri-Pemkot Palembang kolaborasi kembangkan  kampung tematik di 18 kecamatan

Rektor Unsri, Taufiq Marwa. ANTARA/Yudi Abdullah

Palembang (ANTARA) - Universitas Sriwijaya (Unsri) berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang, mengembangkan kampung tematik di Ibu Kota Sumatera Selatan untuk sarana pembelajaran dan destinasi wisata.

"Untuk membantu Pemkot Palembang mengembangkan kampung tematik pada 2025 ini, kami telah menyiapkan sejumlah pakar sesuai bidang yang dibutuhkan," kata Rektor Unsri, Taufiq Marwa di Palembang, Senin.

Menurut dia, pengembangan kampung tematik yang digagas Wali Kota Palembang, Ratu Dewa merupakan program yang sangat baik sehingga perlu didukung tidak hanya dari kalangan kampus perguruan tinggi, tetapi semua pihak dan lapisan masyarakat.

Baca juga: Kiat sukses ikuti UTBK 2025

Untuk membentuk kampung tematik, selain membutuhkan pemikiran dari pakar juga dari pihak lain dan masyarakat.

"Melalui kolaborasi antara Unsri dan Pemkot serta dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat, kampung tematik yang dikembangkan di Kota Palembang diharapkan sesuai dengan harapan bersama," ujar Taufiq.

Sementara Wali Kota Palembang, Ratu Dewa menambahkan, pihaknya mulai tahun ini berupaya mengembangkan kampung tematik di 18 wilayah kecamatan.

Baca juga: Mengenal Kampung Eropa-Arab Surabaya

Program kampung tematik yang dikembangkan dengan ciri khas tertentu sesuai kondisi kawasan permukiman penduduk (kampung) sangat baik untuk pembelajaran dan sebagai destinasi wisata menarik.

"Sebagai gambaran salah satu kampung tematik yang segera dikembangkan di kawasan permukiman penduduk dengan ciri khas tertentu dan suasana religius sesuai budaya masyarakat yang mayoritas beragama Islam," ujar Wali Kota Palembang.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.