DPRD sarankan PPDS Unsri jadi korban kekerasan tempuh jalur hukum

id Sumsel,palembang,DPRD Sumsel,PPDS

DPRD sarankan PPDS Unsri jadi korban  kekerasan tempuh jalur hukum

Ilustrasi- Tindak kekerasan dilingkungan lembaga pendidikan. (ANTARA/Ardika/am)

Palembang (ANTARA) - DPRD Provinsi Sumatera Selatan menyarankan Mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis Universitas Sriwijaya (PPDS Unsri) yang menjadi korban kekerasan diduga oleh konsulennya di Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang untuk menempuh jalur hukum.

Wakil Ketua DPRD Sumsel Nopianto di Palembang, Rabu, mengatakan pihaknya menyesalkan kejadian itu karena terjadi di lembaga pendidikan. Apalagi terjadi pada dokter yang mengikuti spesialis dan dilakukan oleh konsulennya.

Pihaknya mengawal kejadian tersebut dan tunggu hasil investigasi menyeluruh yang tengah dilakukan. Investigasi menyeluruh perlu dilakukan agar diketahui detail dan fakta kejadian dan hasilnya disampaikan secara transparan.

Kemudian, upaya hukum juga harus dilakukan agar ada proses pembelajaran dan efek jera. Sebab, jika tindakan tegas tak diberikan terhadap pelaku kekerasan dan perundungan bukan tidak mungkin kejadian serupa bisa terjadi kembali.

"Kami sarankan jika korban mengalami penganiayaan untuk menempuh jalur hukum agar ada titik terang. Dugaan penganiayaan ini sudah termasuk kesewenang-wenangan dan tidak layak terjadi dalam proses pendidikan," jelasnya.

Pihaknya juga meminta Komisi V DPRD Sumsel untuk mencari informasi komprehensif terkait peristiwa itu. Selain itu, upaya pemanggilan pihak RSMH dan Fakultas Kedokteran Unsri juga akan dilakukan.

"Kami akan minta Komisi V proaktif dan jemput bola, menginvestigasi kebenaran peristiwa tersebut. Setelah itu kami akan mengambil langkah-langkah untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

Paling tidak, katanya menjelaskan akan menjadi bahan kita untuk melakukan perbaikan pola pendidikan di Sumsel. Tapi, pastinya peristiwa seperti ini tidak boleh terjadi lagi di berbagai tingkatan pendidikan," kata Nopianto.

Sebelumnya, seorang mahasiswa PPDS anestesi Unsri menjadi korban kekerasan, dimana testisnya mengalami pendarahan usai diduga ditendang konsulen. Korban juga disebut berakhir dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD).

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.