BPBD Sumsel siagakan personel dan peralatan antisipasi banjir

id Sumsel,BPBD Sumsel,siaga banjir,Antisipasi,BMKG

BPBD Sumsel siagakan personel dan peralatan antisipasi banjir

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyahabana di Palembang, Sabtu (20/7/2024). (ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri)

Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan telah menyiagakan personel dan peralatan pendukung untuk mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor di wilayah itu.

Kepala Pelaksana BPBD Sumsel M Iqbal Alisyabana di Palembang, Senin, mengatakan dalam mengantisipasi banjir dan tanah longsor, BPBD Sumsel telah menyiagakan kurang lebih 100 personel dan peralatan, seperti perahu karet sebanyak lima unit, perahu polietilen tiga unit, dan pelampung 40 unit.

Kemudian, selimut sebanyak 758 lembar, senter, spatin, interpal hujan sebanyak 360 unit, tenda pengungsi untuk penanganan banjir sebanyak enam unit, sepatu petugas di lapangan 105 pasang, dayung, dan jas ujan.

"Sebanyak 100 personil itu yang ada di provinsi, kalau di wilayah seperti OKI, kami menerjunkan kawan-kawan satgas membantu, di Palembang juga kami bantu dalam hal penangan banjir kemarin," katanya.

Untuk penanganan jika terjadi bencana tanah longsor, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk menggunakan alat berat membersihkan sisa-sisa tanah longsor.

"BPBD ini tidak memiliki alat, sehingga jika terjadi longsor kami akan berkoordinasi dengan dinas pekerjaan umum untuk menggunakan alat berat," ujarnya.

BPBD Sumsel juga sudah melakukan pemetakan terhadap daerah rawan banjir. Untuk saat ini terdapat delapan daerah, yaitu Kabupaten Musi Rawas Utara, Musi Rawas, Pematang Abab Lematang Ilir (PALI), Musi Banyuasin, Banyusin, Ogan Komering ulu (OKU), Kota Prabumulih, dan Palembang.

Menurut dia, saat ini sebanyak 12 daerah yang telah menetapkan siaga darurat banjir dan tanah longsor, yaitu Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), OKU Timur, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Kota Prabumulih, dan Lubuklinggau.

Selain menyiapkan personil dan peralatan, pihaknya juga melakukan kegiatan rehabilitasi, rekonstruksi, dan juga pemulihan ekonomi pascabencana banjir di wilayah-wilayah terdampak bencana.

"Kami juga sudah membuka layanan kesehatan bersama dengan Dinas Kesehatan di setiap wilayah yang terdampak bencana untuk melayani para korban," jelasnya.

Iqbal mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan berhati-hati, karena berdasarkan prediksi BMKG puncak hujan adalah bulan Maret, sehingga dikuatirkan debit air naik secara tiba-tiba, terutama pada malam hari.

"Selain itu, masyarakat juga mencari informasi baik itu langsung ke BPDB Kabupaten/Kota ataupun lewat media sosial terkait perkiraan cuaca yang disampaikan BMKG agar mendapatkan gambaran," kata dia.

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.