PIKG Tebo Jambi pelihara lima gajah jadi wahana edukasi

id Gajah Jambi, bksda Jambi,Pikg tebo,konflik gajah manusia,gajah liar,gajah jinak,bukit tiga puluh

PIKG Tebo Jambi pelihara lima gajah jadi wahana edukasi

Gajah yang dipelihara PIKG Tebo untuk wahana edukasi (ANTARA/Agus Suprayitno)

Kantong populasi gajah, kata dia, juga ada di Hutan Harahap, Kabupaten Batanghari. Ada tujuh populasi gajah yang tercatat di hutan yang membentang di dua provinsi (Jambi dan Sumsel) itu.

Kantong ketiga, kata dia, ada di daerah Bungo. Hanya saja jumlah populasi belum bisa terdeteksi karena berada di dalam Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) berada di empar provinsi (Jambi, Sumbar, Sumsel, dan Bengkulu).

Menurut Teguh, selama ini banyak pemahaman salah dari masyarakat yang sering membuat pernyataan gajah masuk ke pemukiman warga. "Bukan gajah masuk kebun, tapi habitatnya yang sudah menjadi kebun," katanya.

Salah seorang warga Jambi, Dian Kaprawi saat berada di KEE, Desa Muaro Sekalo, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Minggu, mengatakan untuk menemukan kelompok gajah liar di tempat ini tidak sulit, gajah di sini seperti sudah menyatu dengan masyarakat.

"Sudah seminggu di sini, setiap hari selalu berjumpa gajah liar," katanya.

Ia menyebut ada lima gajah jinak yang dikendalikan oleh mahout (pawang gajah), tugas mereka menghalau gajah liar yang masuk ke pemukiman dan perkebunan masyarakat.

"Di dalam sini (Muaro Sekalo), ada gajah khusus yang dikendalikan pawang untuk mengusir gajah liar yang mendekati perkampungan," kata Dian.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PIKG Jambi pelihara 5 gajah jadi wahana edukasi & penghalau gajah liar

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.