Menurut dia, realisasi produksi biji plastik di atas RKAP itu, semakin menguatkan kontribusi Kilang Pertamina Plaju dalam industri petrokimia guna pemenuhan bahan baku plastik dan mengurangi ketergantungan impor.Polytam diproduksi oleh Kilang Pertamina Plaju di unit Polypropylene yang dibangun sejak 1972.
Produk biji plastik Kilang Plaju memiliki spesifikasi keunggulan produk yang berkualitas tinggi, lebih tahan panas dan oksidasi, serta memiliki warna yang lebih putih.
Unit Polypropylene Kilang Plaju terdiri atas tiga unit proses yakni unit purifikasi, unit polimerisasi dan unit pelletizing, dengan pasokan bahan baku berupa raw propane propylene dari FCCU (Fluid Catalytic Cracking Unit) Kilang Sungai Gerong.
Produk Polytam dihasilkan melalui reaksi polimerisasi yakni penggabungan antara propylene, katalis, hexane dan H2 yang terjadi di dalam reaktor sistem untuk menghasilkan powder homopolymer.
Kilang Polypropylene sekarang ini juga telah dilengkapi 'robotic bagging' yang bisa membantu proses pengemasan, dimana produk Polytam dikemas dengan kapasitas 25 Kg, dan didistribusikan ke unit pemasaran di seluruh Indonesia seperti Palembang, Medan, Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Kualitas Polytam yang diproduksi di Kilang Pertamina Plaju telah memenuhi beberapa aspek standarisasi yakni Certification of IMS ISO 14001:2015 RU III, Certification of QMS ISO 9001:2015 RU III, Certification for health and Safety at work ISO 45001 : 2018 RU III dan Certification of National Accreditation Committee KAN ISO/IEC 17025:2005 Refinery Laboratory, jelas Perliansyah.