Ketegangan di Timur Tengah, perlambatan ekonomi China dan penurunan harga komoditas andalan Indonesia turut memengaruhi kinerja ekonomi nasional.Selain itu, dirinya mencatat dampak dari kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat. Kebijakan yang bakal diambil Trump, seperti penetapan tarif dan pendekatan ekonomi nasionalistik kian memperburuk tekanan ekonomi global.
“Pemilu di AS telah memilih Presiden Donald Trump. Makanya ini adalah periode pemilihan Presiden Trump yang kedua disebutnya 2.0 yang semua orang kemudian melihat pada saat beliau menjadi Presiden banyak kebijakan-kebijakan yang memengaruhi tidak hanya ekonomi AS, tapi juga ekonomi dunia termasuk penetapan tarif dan berbagai kebijakan yang sangat inward looking atau nasionalistik,” ujar Menkeu.
Bendahara Negara itu juga memaparkan bahwa di tengah kondisi global yang menantang, yield Surat Berharga Negara (SBN) pada Desember 2024 mencapai 7 persen, menurun dari level tertinggi pada April dan Juni 2024 yang sempat menyentuh 7,2 persen.
Meski demikian, tekanan terhadap pasar keuangan Indonesia tetap terasa akibat arus modal keluar dari pasar negara berkembang (emerging market).
Menanggapi hal ini, ia mengatakan bahwa pemerintah akan terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi dan daya tahan APBN sebagai instrumen utama mitigasi risiko.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani prediksi pertumbuhan ekonomi RI hanya 5 persen pada 2024