Baturaja (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjungkarang hingga H-5 menjelang pergantian tahun baru 2025 telah memberangkatkan sebanyak 29.549 penumpang ke berbagai stasiun tujuan di wilayah kerjanya.
Manager Humas KAI Divre IV Tanjungkarang Azhar Zaki Assjari di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Jumat mengatakan bahwa pihaknya mencatat selama masa angkutan Nataru hingga 5 Januari 2025 telah menjual sebanyak 45.927 tiket atau 90,87 persen dari total 50.544 kapasitas tempat duduk yang disediakan.
Dia mengatakan, sejak dimulainya masa angkutan Nataru 2024/2025 pada 19 Desember 2024 hingga H-5 tahun baru telah memberangkatkan sebanyak 29.549 penumpang di mana Stasiun Tanjungkarang menjadi stasiun paling banyak memberangkatkan penumpang dengan jumlah 8.458 orang.
Sementara untuk kedatangan, Divre IV mencatat sebanyak 29.468 penumpang tiba di berbagai stasiun yang berada di wilayah Divre IV Tanjungkarang.
"Salah satunya Stasiun Baturaja, Kabupaten OKU," katanya.
KAI mengimbau dan mengingatkan penumpang untuk tetap waspada terhadap barang bawaan agar tidak tertinggal di stasiun dan di dalam kereta karena tidak menjadi tanggung jawab pihak perusahaan.
"Meski KAI menyediakan berbagai fasilitas keamanan yang memadai, namun kehilangan barang bawaan merupakan tanggung jawab penumpang itu sendiri," tegasnya.
Zaki menambahkan, KAI Divre IV Tanjungkarang sejauh ini telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung masa angkutan Nataru berjalan aman dan lancar antara lain penempatan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) di beberapa titik wilayah Divre IV Tanjungkarang untuk mengantisipasi banjir dan tanah amblas.
Selain itu, KAI juga menyiagakan petugas perawatan sarana dan prasarana selama 24 jam, serta personel Daerah Pemantau Khusus (Dapsus) yang siaga di lokasi-lokasi prioritas seperti perlintasan tak terjaga dengan volume lalulintas tinggi.
Guna memastikan prasarana siap dilewati seluruh KA saat angkutan natal dan tahun baru, kata dia, KAI Divre IV Tanjungkarang telah siaga dengan memetakan daerah pemantauan khusus di lintas wilayah kerjanya.
Setidaknya terdapat 12 titik daerah pemantauan khusus dengan rincian satu titik longsor, sembilan titik amblas/tanah labil, dan dua titik bangunan hikmat rawan.
"Kami berkomitmen memastikan perjalanan kereta api selama Nataru ini berjalan selamat, aman, lancar, dan terkendali," ujarnya.