Metode kerjanya itu menurutnya juga memacu suasana kerjanya menjadi intensif. Meski dirinya harus mengorbankan waktu untuk mengambil proyek kerja baru di luar kegiatannya sebagai penulis, sampai waktu berkumpul bersama teman-temannya.
Dee juga berkata kalau metode yang ia gunakan tidak harus ditiru oleh penulis lain.
“Masing-masing mungkin ada yang tidak tahan dengan cara seperti itu, merasa terlalu intens, terlalu di dalam presto, tidak ada (cara) yang salah, tidak ada yang benar, kenapa saya punya metode seperti itu? karena itulah yang bekerja buat saya,” ucap Dee.
Menurut Dee hal yang terpenting adalah kuatnya perasaan untuk terus menulis dan bagaimana cara mengatasi perasaan jenuh saat memulainya. Ibarat memakan cokelat katanya, ada satu waktu di mana seseorang akan jenuh memakannya meski itu makanan kesukaannya.
“Kalau mau buat buku baru membayangkan betapa senangnya punya karya baru, tapi begitu dijalankan prosesnya itu berat dan jenuh, dan melelahkan. Tapi karena saya sudah tahu ini adalah metode yang bekerja untuk saya, saya harus punya deadline saya harus tahu selesainya kapan jadi saya jalanin saja,” ucap Dee.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dee Lestari jelaskan alasan selalu masuk bat cave saat menulis novel