BTN butuh Rp80 triliun untuk bangun 800 ribu rumah KPR FLPP

id BTN ,KPR FLPP,800 ribu rumah

BTN butuh Rp80 triliun untuk bangun 800 ribu rumah KPR FLPP

Foto udara kawasan perumahan yang telah selesai dibangun dan siap dijual. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww

Terkait likuiditas bank sendiri, Nixon menyebut bakal mengandalkan dana pihak ketiga (DPK), penerbitan obligasi, serta menjajaki pinjaman luar negeri. Likuiditas yang diperoleh dari obligasi dan pinjaman ditargetkan dapat mencapai Rp10 triliun hingga Rp15 triliun pada tahun depan.

"Tantangan buat bank adalah menyiapkan likuiditas. Kami juga lagi bicara dengan pemerintah supaya hal-hal terkait likuiditas dapat dibantu. Kami juga mengusulkan kalau bisa penerbitan obligasi bisa dijamin pemerintah agar lebih murah buat kami," tambahnya.

Di sisi lain, Nixon berharap PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF juga tetap dilibatkan dalam rencana implementasi KPR FLPP sebanyak 800 ribu unit. Dengan begitu, kata dia, pihaknya bisa berbagai porsi pendanaan bersama dengan SMF.

Dalam kesempatan terpisah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut regulasi terkait pembiayaan rumah dapat dimudahkan maka target Presiden Prabowo Subianto untuk menghadirkan 3 juta rumah per tahun dapat terwujud.

Erick mengatakan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN perlu diberi pendanaan untuk pembangunan rumah.

Dengan dukungan finansial yang cukup, kata Erick, BTN akan lebih mudah dalam membangun rumah untuk rakyat.

"Kalau BTN ini diberikan kesempatan pendanaan yang cukup, saya rasa BTN tidak kesulitan membangun 800 ribu rumah. Nah kalau pendanaannya tidak mencukupi, bagaimana BTN bisa," katanya saat melakukan kunjungan ke Perumahan Rakyat di Margonda, Depok, Jawa Barat, Rabu (27/11).