Komunitas Ayah ASI: Anak dengan ayah suportif punya emosi lebih stabil
Ia menyampaikan hasil penelitian lain dari Baker di tahun 2011, yang menyebutkan anak dengan ayah responsif lebih baik dalam bergaul dan menunjukkan perilaku pro-sosial.
“Contoh, anak yang memiliki ayah yang aktif mendengarkan dan memberikan perhatian cenderung lebih mudah berinteraksi dengan teman-temannya,” ucapnya.
Namun, kata Agus, dari segi pekerjaan, laki-laki berpenghasilan rendah yang menjadi ayah dan memiliki pekerjaan tidak stabil berpotensi kurang terlibat dalam pengasuhan.
“Mungkin dia akan lebih fokus untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini membuat suami kurang terlibat dalam kehidupan anak, karena perhatian dan energi dia terbagi antara mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia.
Sedangkan ayah dengan pekerjaan penuh waktu dari Senin-Jumat di waktu pagi sampai sore, lebih mungkin terlibat dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
“Dia mungkin punya waktu yang banyak sepulang kerja, dan sumber daya lebih baik untuk terlibat dalam pendidikan serta aktivitas anak-anak, mungkin juga bisa membantu anak dalam belajar, menghadiri acara sekolah, menjadi panutan yang lebih aktif, dan lain sebagainya. Dia cukup mapan di pekerjaannya, sehingga bisa membagi waktu untuk urusan rumah,” tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komunitas Ayah ASI: Anak dengan ayah suportif punya emosi lebih stabil
“Contoh, anak yang memiliki ayah yang aktif mendengarkan dan memberikan perhatian cenderung lebih mudah berinteraksi dengan teman-temannya,” ucapnya.
Namun, kata Agus, dari segi pekerjaan, laki-laki berpenghasilan rendah yang menjadi ayah dan memiliki pekerjaan tidak stabil berpotensi kurang terlibat dalam pengasuhan.
“Mungkin dia akan lebih fokus untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. Hal ini membuat suami kurang terlibat dalam kehidupan anak, karena perhatian dan energi dia terbagi antara mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan sehari-hari,” ujar dia.
Sedangkan ayah dengan pekerjaan penuh waktu dari Senin-Jumat di waktu pagi sampai sore, lebih mungkin terlibat dalam pendidikan dan pengasuhan anak.
“Dia mungkin punya waktu yang banyak sepulang kerja, dan sumber daya lebih baik untuk terlibat dalam pendidikan serta aktivitas anak-anak, mungkin juga bisa membantu anak dalam belajar, menghadiri acara sekolah, menjadi panutan yang lebih aktif, dan lain sebagainya. Dia cukup mapan di pekerjaannya, sehingga bisa membagi waktu untuk urusan rumah,” tuturnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Komunitas Ayah ASI: Anak dengan ayah suportif punya emosi lebih stabil