Resolusi tersebut menuntut penghentian penuh permusuhan antara Lebanon dan Israel dan pembentukan zona antara Blue Line dan Sungai Litani, yang bebas dari kelompok bersenjata kecuali Angkatan Bersenjata Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL).
Pengaduan tersebut mencatat bahwa Israel telah mengerahkan pasukan militer, tank, dan kendaraan lapis baja di sepanjang perbatasan selatan Lebanon.
Pasukan Zionis itu juga menargetkan warga sipil, pekerja bantuan, dan jurnalis, serta secara membabi buta menembaki kota-kota dan desa-desa dengan lebih dari 8.570 serangan.
Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran sejak 23 September terhadap apa yang mereka sebut sebagai sasaran Hizbullah di seluruh wilayah Lebanon yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 1.100 korban, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Serangan udara tersebut merupakan eskalasi dalam konflik yang telah berlangsung selama setahun antara Israel dan kelompok perlawanan Lebanon sejak dimulainya serangan brutal Tel Aviv ke Jalur Gaza yang telah menewaskan hampir 41.800 korban, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak serangan Hamas tahun lalu.
Sedikitnya 1.974 korban sejak saat itu telah tewas di Lebanon, lebih dari 9.384 luka-luka, dan 1,2 juta orang mengungsi, menurut pihak berwenang.
Masyarakat internasional telah memperingatkan bahwa serangan Israel di Lebanon dapat meningkatkan konflik Gaza menjadi perang regional yang lebih luas.
Sumber: Anadolu-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Lebanon ajukan pengaduan resmi ke PBB atas serangan darat Israel