Palembang (ANTARA) - Perusahaan tambang minyak milik negara PT Pertamina (Persero) melanjutkan pameran produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mitra binaan atau SMEXPO 2024 dari Kota Palembang, Sumatera Selatan ke D.I. Yogyakarta.
"Setelah sukses menggelar kegiatan SMEXPO pertama di Palembang pada 23 - 25 Agustus 2024, kami merencanakan melanjutkan kegiatan kedua dari enam agenda tahun ini di D.I.Yogyakarta pada September nanti," kata Corporate Secretary KPI Hermansyah Y Nasroen, ketika menutup SMEXPO di Palembang, Ahad.
Dia menjelaskan, pameran produk makanan dan non-makanan seperti fesyen dan kerajinan khas daerah dari mitra binaan dengan lokasi di lapangan parkir salah satu pusat perbelanjaan di Kota Palembang, merupakan wujud kepedulian Pertamina terhadap pelaku UMKM.
"Kami tidak hanya fokus dalam kegiatan menjaga ketahanan energi nasional, tetapi juga berupaya melakukan pembinaan terhadap pelaku UMKM mitra binaan di sekitar daerah operasional," ujar Hermansyah.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Siti Rachmi Indahsari, selaku Ketua Panitia SMEXPO di Palembang menjelaskan bahwa kegiatan tersebut menampilkan produk makanan dan non-makanan 41 UMKM mitra binaan Pertamina grup.
"Selama tiga hari pelaksanaan SMEXPO tercatat transaksi penjualan produk makanan 1.129 pis serta produk fesyen dan kerajinan (non-makanan) 280 pis dengan omzet mencapai Rp60 juta lebih," ujarnya.
Kegiatan SMEXPO itu merupakan bentuk dari pembinaan terhadap pelaku UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan, memperluas akses pasar, hingga berujung pada pertumbuhan ekonomi.
Rachmi menjelaskan, Pertamina SMEXPO Palembang 2024 diharapkan menjadi katalisator bagi pelaku UMKM untuk memperkuat posisi mereka di pasar nasional.
Penyelenggaraan ajang tersebut merupakan bentuk komitmen dan dorongan pihaknya dalam mendukung perekonomian berkelanjutan.
Melalui pameran mengangkat tema “Lokal jadi Vocal”, SMEXPO akan menjadi wadah bagi UMKM agar naik kelas, bertambah kapasitas, sehingga para pelaku usaha itu semakin piawai menambah pundi-pundi kas, jelas Rachmi.
