Dokter: Ketindihan saat tidur bukan disebabkan faktor mistis

id Ketindihan,sleep paralysis,berita palembang, berita sumsel

Dokter: Ketindihan saat tidur bukan disebabkan faktor mistis

Ilustrasi seorang jamaah tidur saat menunggu shalat Ashar di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (4/5/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/wsj

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis neurologi dari Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Prof. Dr. dr. Mahar Mardjono, dr. Rizka Ibonita, Sp.N menjelaskan ketindihan saat tertidur bukanlah disebabkan karena faktor mistis.

“Sebetulnya ini kondisi medis namanya sleep paralysis. Kondisi ini sebetulnya terjadi saat kita tidur di fase mata bergerak cepat atau REM (rapid eye movement),” jelas Rizka dalam diskusi daring yang digelar Kementerian Kesehatan di Jakarta, Rabu.

Lebih detail Rizka menjelaskan, pada fase REM, sistem saraf sistematis akan mencegah otot-otot untuk berkontraksi sehingga tubuh tidak dapat bergerak sementara waktu. Tujuan dari pelumpuhan ini adalah untuk melindungi seseorang saat tertidur.

Namun, ketika seseorang mengalami sleep paralysis, dia akan terbangun ketika fase REM belum usai. Pada kondisi tersebut, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal bangun pada otot.

Akibatnya, orang tersebut akan merasa sadar namun tubuhnya tidak dapat digerakkan.