Kodam Sriwijaya bantu pengamanan pilkada di 60 daerah Sumbagsel
Melalui apel gelar pasukan pengamanan ini, diharapkan terwujud keberhasilan pelaksanaan tugas membantu Pemda dan Polri dalam pengamanan pilkada serentak yang dilaksanakan di wilayah Kodam II/Swj.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam II/Swj juga menegaskan kepada seluruh prajurit untuk mempedomani prosedur, ketentuan dan aturan yang berlaku, karena keberadaan TNI dalam tugas pengamanan pilkada ini tidak terlibat langsung, namun bersifat penebalan kepada Polri.
Walaupun secara umum situasi keamanan relatif kondusif, Mayjen TNI M. Naudi menekankan kepada seluruh prajurit Kodam II/Swj untuk tetap waspada terhadap kemungkinan upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menggagalkan pelaksanaan pilkada serentak tahun ini.
“Saya harapkan setiap prajurit Kodam II/Swj baik perorangan maupun institusi wajib untuk selalu mewaspadai setiap perkembangan situasi di lingkungannya serta melaksanakan temu cepat dan lapor cepat secara hierarki apabila ada kejadian atau kegiatan yang berindikasi mengarah kepada upaya menghambat, mengganggu atau menggagalkan pilkada,” tegasnya.
Kemudian, pada kesempatan itu Pangdam menekankan kepada seluruh prajurit Kodam II/Swj agar benar-benar bersikap netral.
"Jangan sampai terjadi pelanggaran sekecil apapun terhadap netralitas TNI. Prajurit TNI yang tidak netral akan mendapat sanksi/hukuman yang berat," kata Pangdam Mayjen TNI M. Naudi.
Dalam.kesempatan itu, Pangdam II/Sriwijaya didampingi Kasdam II/Swj Brigjen TNI Aminton Manurung, Irdam II/Swj, Kapok Sahli Pangdam II /Swj dan para Asisten Kasdam II/Swj serta para Dansat/Kabalakdam II/Swj melakukan pengecekan dan uji coba terhadap kesiapan prajurit berikut peralatannya.
Kemudian Pangdam Mayjen TNI M. Naudi bersama pejabat jajarannya juga menyaksikan demonstrasi dalam menghadapi unjuk rasa oleh pasukan penanggulangan huru hara (PHH) Kodam II/Sriwijaya.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam II/Swj juga menegaskan kepada seluruh prajurit untuk mempedomani prosedur, ketentuan dan aturan yang berlaku, karena keberadaan TNI dalam tugas pengamanan pilkada ini tidak terlibat langsung, namun bersifat penebalan kepada Polri.
Walaupun secara umum situasi keamanan relatif kondusif, Mayjen TNI M. Naudi menekankan kepada seluruh prajurit Kodam II/Swj untuk tetap waspada terhadap kemungkinan upaya pihak-pihak tertentu yang ingin menggagalkan pelaksanaan pilkada serentak tahun ini.
“Saya harapkan setiap prajurit Kodam II/Swj baik perorangan maupun institusi wajib untuk selalu mewaspadai setiap perkembangan situasi di lingkungannya serta melaksanakan temu cepat dan lapor cepat secara hierarki apabila ada kejadian atau kegiatan yang berindikasi mengarah kepada upaya menghambat, mengganggu atau menggagalkan pilkada,” tegasnya.
Kemudian, pada kesempatan itu Pangdam menekankan kepada seluruh prajurit Kodam II/Swj agar benar-benar bersikap netral.
"Jangan sampai terjadi pelanggaran sekecil apapun terhadap netralitas TNI. Prajurit TNI yang tidak netral akan mendapat sanksi/hukuman yang berat," kata Pangdam Mayjen TNI M. Naudi.
Dalam.kesempatan itu, Pangdam II/Sriwijaya didampingi Kasdam II/Swj Brigjen TNI Aminton Manurung, Irdam II/Swj, Kapok Sahli Pangdam II /Swj dan para Asisten Kasdam II/Swj serta para Dansat/Kabalakdam II/Swj melakukan pengecekan dan uji coba terhadap kesiapan prajurit berikut peralatannya.
Kemudian Pangdam Mayjen TNI M. Naudi bersama pejabat jajarannya juga menyaksikan demonstrasi dalam menghadapi unjuk rasa oleh pasukan penanggulangan huru hara (PHH) Kodam II/Sriwijaya.