Menurut Hening, golongan darah pendonor dan resipien harus sama dan sesuai guna mengurangi reaksi dan infeksi pada resipien.
“Golongan darah A bisa memberikan donor ke golongan A. Kalau AB ke A misalnya, itu tidak cocok karena B dari golongan darah AB bisa menimbulkan reaksi pada resipien. Jadi, golongan darah kita utamakan yang cocok,” kata Hening.
Syarat berikutnya adalah baik pendonor maupun resipien tidak boleh merokok setidaknya dalam kurun waktu minimal enam bulan. Sebab, rokok menimbulkan suatu perubahan seluler dalam pembuluh darah.
Sementara transplantasi hati, kata Hening, membutuhkan kondisi yang sehat. Hal lain yang harus dihindari adalah terjadinya perlemakan hati akibat terlalu banyak memakan makanan yang berlemak tinggi.
“Kalau ada perlemakan hati ringan itu masih bisa dilakukan transplantasi hati. Tapi, kalau sudah sedang misalnya, itu kita tidak bisa harus diperbaiki dulu karena hati yang berlemak fungsionalnya akan menurun juga,” kata Hening menjelaskan.
Calon pendonor juga harus memastikan dia tidak memiliki infeksi yang bisa ditularkan seperti HIV, termasuk kanker atau tumor ganas.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter berikan syarat bagi orang yang mau lakukan transplantasi hati
