Dia menjelaskan posko tersebut dilengkapi peralatan memadai, termasuk tim relawan peduli api yang siap siaga menanggulangi karhutla sedini mungkin.
"Masyarakat peduli api bertugas memantau titik api melalui aplikasi Lapan, SiPongi, dan Lancang Kuning selama 24 jam di posko masing-masing," katanya.
Selain posko, pihaknya bersama instansi terkait telah melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan tiga pilar, yakni babinsa, bhabinkamtibmas, dan aparatur desa sebagai perpanjangan tangan dalam menyosialisasikan pencegahan karhutla di Kabupaten OKU.
Tim yang tergabung dalam satgas karhutla itu mengedukasi masyarakat tentang larangan membuka lahan pertanian dengan cara dibakar karena berpotensi menimbulkan karhutla.
