Kilang Plaju-Kodam Sriwijaya sinergi pengamanan obyek vital nasional
Palembang (ANTARA) - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit III Plaju (Kilang Plaju), Palembang, Sumatera Selatan dan Komando Daerah Militer (Kodam) II/Sriwijaya tingkatkan sinergisitas untuk melindungi dan pengamanan objek vital nasional (obvitnas).
"Guna melindungi kilang sebagai salah satu obvitnas agar tetap aman dalam proses operasionalnya, kami terus memperkuat komunikasi, sinergisitas, dan kolaborasi bersama berbagai stakeholder, salah satunya Kodam II/Sriwijaya," kata General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Yulianto Triwibowo, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, peran Kodam II/Sriwijaya sangat besar berkaitan dengan pengamanan operasional kilang yang menyokong kebutuhan energi khususnya di wilayah lima provinsi Sumbagsel meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.
“Kilang Pertamina Plaju menyokong 60 persen kebutuhan energi di Sumbagsel, atau berkontribusi sebesar 10 persen terhadap kebutuhan secara nasional,” ujarnya.
Yulianto menjelaskan, dalam pelaksanaan pengamanan operasional, Kilang Pertamina Plaju membutuhkan peran serta TNI, hal itu sudah diwujudkan dengan skema Bantuan Kendali Operasi (BKO) petugas keamanan (security) yang melibatkan personel dari Markas Besar (Mabes) TNI serta Kodam II/Sriwijaya.
Dengan dukungan pengamanan dari prajurit TNI, diharapkan kegiatan produksi di Kilang Pertamina Plaju dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Sumbagsel yang juga masuk dalam wilayah Kodam II/Swj berjalan sesuai rencana, kata Yulianto.
Sementara Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI M. Naudi Nurdika, didampingi Asops Kolonel Inf Sumarlin Marzuki dan Aster Kolonel Inf Ahmad Hadi Hariono, menyambut baik langkah mewujudkan sinergisitas dan koordinasi bersama Kilang Pertamina Plaju.
"Pentingnya penjagaan obvitnas sebagai aset negara dari berbagai gangguan keamanan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Pangdam lulusan AKABRI 1991 itu.
"Guna melindungi kilang sebagai salah satu obvitnas agar tetap aman dalam proses operasionalnya, kami terus memperkuat komunikasi, sinergisitas, dan kolaborasi bersama berbagai stakeholder, salah satunya Kodam II/Sriwijaya," kata General Manager PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Yulianto Triwibowo, di Palembang, Selasa.
Menurut dia, peran Kodam II/Sriwijaya sangat besar berkaitan dengan pengamanan operasional kilang yang menyokong kebutuhan energi khususnya di wilayah lima provinsi Sumbagsel meliputi Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung.
“Kilang Pertamina Plaju menyokong 60 persen kebutuhan energi di Sumbagsel, atau berkontribusi sebesar 10 persen terhadap kebutuhan secara nasional,” ujarnya.
Yulianto menjelaskan, dalam pelaksanaan pengamanan operasional, Kilang Pertamina Plaju membutuhkan peran serta TNI, hal itu sudah diwujudkan dengan skema Bantuan Kendali Operasi (BKO) petugas keamanan (security) yang melibatkan personel dari Markas Besar (Mabes) TNI serta Kodam II/Sriwijaya.
Dengan dukungan pengamanan dari prajurit TNI, diharapkan kegiatan produksi di Kilang Pertamina Plaju dalam memenuhi kebutuhan energi masyarakat di Sumbagsel yang juga masuk dalam wilayah Kodam II/Swj berjalan sesuai rencana, kata Yulianto.
Sementara Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) II/Sriwijaya Mayor Jenderal TNI M. Naudi Nurdika, didampingi Asops Kolonel Inf Sumarlin Marzuki dan Aster Kolonel Inf Ahmad Hadi Hariono, menyambut baik langkah mewujudkan sinergisitas dan koordinasi bersama Kilang Pertamina Plaju.
"Pentingnya penjagaan obvitnas sebagai aset negara dari berbagai gangguan keamanan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak," ujar Pangdam lulusan AKABRI 1991 itu.