Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, Budi Setiawan memaparkan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell.
"Sel punca ini adalah sel mula-mula dari manusia, dia bisa tumbuh menjadi sel apa. Kalau dia ditempatkan di sumsum tulang, dia bisa juga membentuk sel-sel baru yang sehat," katanya dalam diskusi tentang kanker darah yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Budi memaparkan proses pengobatan kanker darah dengan sel punca diawali dengan menghilangkan sel ganas yang terletak pada sumsum tulang pasien terlebih dahulu, agar sel yang akan ditransplantasi tidak tercampur dengan sel ganas.
Setelah menghilangkan sel ganasnya, lanjut dia, dokter akan mencangkokkan sel punca ke bagian sumsum tulang agar sel yang dicangkokkan dapat tumbuh menjadi sel baru yang tidak merusak.
"Jadi, sel darah yang sudah rusak dari pasien kanker itu dibuang, kemudian dimasuki stem cell atau sum-sum tulang yang sehat tadi. Harapannya, stem cell yang sehat ini tumbuh, tapi tumbuhnya menjadi yang sehat, tidak yang kanker," ujarnya.
Terkait sel punca yang digunakan, Budi menjelaskan sel punca dapat bersumber dari diri pasien sendiri maupun orang lain yang mendonorkan.
Jika pasien ingin melakukan pengobatan menggunakan sel puncanya sendiri, jelasnya, maka pasien harus dipastikan sehat dan bebas atau remisi dari kanker. Sedangkan jika sel punca bersumber dari donor, maka sel punca yang didonorkan harus dipastikan cocok sepenuhnya dengan sumsum tulang penerima.
Metode pengobatan dengan transplantasi sel punca ini, kata Budi, memiliki five years survival rate atau rata-rata masa hidup lima tahun sebanyak 56 persen, dibandingkan dengan pasien yang tidak melakukan metode ini dengan sekitar 10 persen saja.
"Kira-kira ini bisa menjadi salah satu usaha. Kalau dulu mungkin banyak yang kemoterapi lalu sukses, tapi langsung relapse (kambuh), setelah relapse nanti tidak bisa ditolong, meninggal, dan sebagainya, ini mempunyai waktu relapse yang mungkin lebih panjang," ucapnya.
Untuk mencegah terjadinya kanker, Budi menganjurkan masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan memperhatikan pola makan diri dan keluarga, serta aktivitas fisiknya guna mencegah terjadinya kanker darah.
Selain itu ia juga mendorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini kanker agar diketahui sejak stadium awal guna mempermudah proses pengobatan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dokter paparkan metode penyembuhan kanker darah dengan stem cell
Berita Terkait
Pertamina Patra Niaga menggelar donor darah di Palembang
Selasa, 30 April 2024 18:07 Wib
Lapas Martapura semarakkan HBP melalui aksi donor darah
Jumat, 19 April 2024 21:34 Wib
Dokter: Agar gula darah tidak naik habis sahur jangan langsung tidur
Minggu, 24 Maret 2024 8:14 Wib
Pendonor menurun, PMI Palembang jemput bola
Kamis, 21 Maret 2024 11:40 Wib
Ini anjuran waktu periksa gula darah mandiri saat berpuasa
Kamis, 29 Februari 2024 17:09 Wib
SMBR gelar aksi donor darah Bulan K3 Nasional 2024
Rabu, 24 Januari 2024 14:06 Wib
Dokter bagikan tips konsumsi nasi putih bagi penderita diabetes
Sabtu, 16 Desember 2023 16:44 Wib
Pemkab OKU Selatan gelar donor darah massal semarakkan HUT Korpri
Senin, 27 November 2023 15:26 Wib