Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta direksi BUMN agar tidak terlena dengan kinerja positif di 2023 yang mencatatkan dividen Rp81,2 triliun dan lebih waspada terhadap gejolak geopolitik di Timur Tengah.
Erick menyebut, perang antara Iran dan Israel berpotensi mengganggu rantai pasok sejumlah komoditas, baik dari sektor energi maupun pangan. Target dividen pun dinaikkan dari Rp81 triliun menjadi Rp85 triliun pada tahun depan.
"Kalau enggak di-warning dari bulan Maret-April ini, takutnya kita terlena karena performa kita bagus. Nah, kalau dividen tahun depan enggak tercapai, inilah yang saya warning," ujar Erick di Jakarta, Sabtu.
Jajaran direksi BUMN diminta untuk benar-benar membuka mata dengan situasi yang berlangsung saat ini.