Uskup Agung: Kunjungan Paus tegaskan kedekatan hubungan Indonesia-Vatikan
Jakarta (ANTARA) - Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo menyatakan bahwa rencana kunjungan Pemimpin Gereja Katolik Paus Fransiskus ke Indonesia September mendatang menegaskan kembali kedekatan hubungan antara Indonesia, khususnya umat Katolik Indonesia, dengan Vatikan.
Dalam pernyataan resmi yang dipantau di Jakarta, Senin, Kardinal Suharyo menyebut kunjungan tersebut memiliki makna historis yang sangat mendalam yang telah terjalin sejak kemerdekaan Indonesia.
“Dalam sejarah bangsa kita, Vatikan adalah salah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia, dan pada tahun 1947, sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia,” ucap Uskup Agung.
Ia mengatakan bahwa sejarah yang menggugah tersebut menunjukkan pimpinan Gereja Katolik seluruh dunia telah sungguh-sungguh memberi perhatian kepada perjuangan kemerdekaan serta upaya-upaya mengisi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.
Kardinal mengatakan bahwa Paus Fransiskus sebenarnya berencana datang ke Indonesia pada 2020, namun rencana tersebut kandas akibat pandemi COVID-19. Rencana kunjungan tersebut baru dapat terwujud tahun ini menyusul komunikasi positif antara Indonesia dan Takhta Suci terkait hal itu, ucapnya.
Dalam pernyataan resmi yang dipantau di Jakarta, Senin, Kardinal Suharyo menyebut kunjungan tersebut memiliki makna historis yang sangat mendalam yang telah terjalin sejak kemerdekaan Indonesia.
“Dalam sejarah bangsa kita, Vatikan adalah salah satu dari beberapa negara yang pertama-tama mengakui kemerdekaan Indonesia, dan pada tahun 1947, sudah ada perwakilan Vatikan di Indonesia,” ucap Uskup Agung.
Ia mengatakan bahwa sejarah yang menggugah tersebut menunjukkan pimpinan Gereja Katolik seluruh dunia telah sungguh-sungguh memberi perhatian kepada perjuangan kemerdekaan serta upaya-upaya mengisi kemerdekaan Indonesia hingga saat ini.
Kardinal mengatakan bahwa Paus Fransiskus sebenarnya berencana datang ke Indonesia pada 2020, namun rencana tersebut kandas akibat pandemi COVID-19. Rencana kunjungan tersebut baru dapat terwujud tahun ini menyusul komunikasi positif antara Indonesia dan Takhta Suci terkait hal itu, ucapnya.