Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel) membuat inovasi upaya untuk pengendalian inflasi di daerah ini.
Penjabat Bupati OKI Asmar Wijaya dalam keterangan tertulis yang diterima di Palembang, Kamis, mengatakan dalam pengendalian inflasi pihaknya menerapkan strategi 4 K, yaitu menjaga Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.
"Kami memiliki beberapa inovasi dalam pengendalian inflasi, seperti pasar murah melalui program Perjaka, tanam cabai serentak (Balap Becak), Bismilah oleh Baznas, Operasi Pasar, Kerja Sama Daerah, serta toko TIPD yang menyediakan pangan murah terjangkau," ujarnya pula.Ia menjelaskan gelaran pasar murah di OKI sudah dilaksanakan sebanyak 20 kali, khususnya pada lokasi penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) dengan serapan sebanyak 75 ton beras dan 90.50 paket bahan pokok penting.
Kemudian, Kabupaten OKI akan panen raya pada bulan Maret-April 2024. Hal ini juga sebagai kesiapan untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok terutama beras pada dan jelang Idul Fitri.
"Untuk periode Maret ada potensi panen seluas 15.205 hektare dengan produksi gabah kering giling (GKG) 86.819 ton atau surplus 44.047 ton. Sedangkan, April potensi panen 20.088 hektare, produksi GKG 114.701 ton. Ada surplus 60.058 ton beras," ujarnya lagi.
Pemkab OKI akan terus memaksimalkan upaya pengendalian inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi daerah, terlebih menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu bulan Ramadhan dan Idul Fitri yang berpotensi meningkatkan inflasi, kata Asmar.