Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat
Lebih lanjut Wafid mengungkapkan berdasarkan hasil analisis terdapat faktor penyebab terjadinya bencana pergerakan tanah, antara lain lereng yang curam, kondisi tanah yang labil, hingga curah hujan tinggi yang mengguyur di sekitar lokasi bencana.
"Bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir," kata Wafid.
Oleh karena itu, lanjutnya, Badan Geologi memberikan rekomendasi untuk antisipasi potensi longsoran susulan karena mengingat curah hujan yang masih tinggi di daerah tersebut.
“Warga, aparat, maupun tim yang bertugas untuk evakuasi, harus mengantisipasi potensi longsoran susulan dan aliran bahan rombakan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta material longsoran di kaki gunung masih banyak, terutama jika turun hujan,” katanya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 34 rumah terancam mengalami kerusakan akibat bencana pergeseran tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (18/2).
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menyampaikan bencana tersebut telah mengakibatkan 48 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 192 jiwa harus mengungsi atas kejadian ini.
Ia menambahkan delapan rumah yang mengalami kerusakan terdiri dari lima rumah warga, satu fasilitas umum, dan satu sekolah dasar di kecamatan tersebut.
“BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat terus melakukan asesmen terhadap bangunan yang rusak,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat
"Bidang lemah berupa kontak antara tanah pelapukan dengan batuan yang bersifat lebih kedap dan berfungsi sebagai bidang gelincir," kata Wafid.
Oleh karena itu, lanjutnya, Badan Geologi memberikan rekomendasi untuk antisipasi potensi longsoran susulan karena mengingat curah hujan yang masih tinggi di daerah tersebut.
“Warga, aparat, maupun tim yang bertugas untuk evakuasi, harus mengantisipasi potensi longsoran susulan dan aliran bahan rombakan mengingat daerah tersebut masih rawan longsor serta material longsoran di kaki gunung masih banyak, terutama jika turun hujan,” katanya.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat sebanyak 34 rumah terancam mengalami kerusakan akibat bencana pergeseran tanah di Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat pada Minggu (18/2).
Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menyampaikan bencana tersebut telah mengakibatkan 48 Kepala Keluarga (KK) yang terdiri dari 192 jiwa harus mengungsi atas kejadian ini.
Ia menambahkan delapan rumah yang mengalami kerusakan terdiri dari lima rumah warga, satu fasilitas umum, dan satu sekolah dasar di kecamatan tersebut.
“BPBD Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat terus melakukan asesmen terhadap bangunan yang rusak,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Badan Geologi paparkan analisis pergerakan tanah di Bandung Barat