Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar mata uang rupiah di akhir perdagangan Jumat menguat setelah revisi data Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) kuartal III-2023.
"Rupiah menguat terhadap dolar AS setelah revisi data PDB AS kuartal III-2023 yang lebih rendah dari perkiraan," kata analis DCFX Futures Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Jumat.
Lukman mengatakan PDB AS direvisi turun dari 5,2 persen menjadi 4,9 persen. Investor juga menantikan data penting inflasi Indeks Harga Belanja Personal (PCE) AS malam ini.
Dengan perkembangan tersebut, ada kemungkinan Bank Sentral AS atau The Fed akan lebih lama menurunkan suku bunga acuannya atau Fed Funds Rate (FFR) pada 2024.
Menurut dia, probabilitas The Fed akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Maret 2024 telah naik menjadi 71 persen dibandingkan sekitar 60 persen sebelumnya.
Sementara dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) pada 20-21 Desember 2023 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya atau BI-Rate sebesar 6 persen.
Suku bunga deposit facility dipertahankan sebesar 5,25 persen, dan suku bunga lending facility juga tetap sebesar 6,75 persen.
Di samping itu, inflasi saat ini tetap terjaga dalam kisaran sasaran, yang ditunjukkan dengan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 terkendali pada 2,86 persen secara year on year (yoy).
Dengan demikian, inflasi IHK tahun 2023 diperkirakan akan berada dalam kisaran tiga plus minus satu persen.
Pada penutupan perdagangan Jumat, rupiah menguat 41 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.484 per dolar AS dari penutupan sebelumnya sebesar Rp15.525 per dolar AS.
Begitu pula dengan Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke level Rp15.489 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.533 per dolar AS.
Berita Terkait
Rupiah Selasa meningkat 54 poin menjadi Rp15.803 per dolar AS
Selasa, 19 November 2024 9:23 Wib
Rupiah meningkat di tengah pasar nantikan hasil RDG BI dan FOMC AS
Rabu, 18 September 2024 10:11 Wib
Performas ketepatan jadwal meningkat, KAI angkut 45,05 juta ton barang pada Januari -Agustus 2024
Rabu, 11 September 2024 15:16 Wib
Rupiah meningkat setelah polemik RUU Pilkada mereda
Senin, 26 Agustus 2024 12:29 Wib
BPBD Sumsel sebut titik panas pada Agustus meningkat
Rabu, 14 Agustus 2024 23:00 Wib
Usaha roti Mr Jo terus meningkat dibantu KUR BSB
Selasa, 30 Juli 2024 15:53 Wib
Perseteruan antara Netanyahu dan pemerintahan Joe Biden kian meningkat
Kamis, 20 Juni 2024 13:36 Wib
jumlah sapi dan kambing menyeberang ke Babel meningkat signifikan
Minggu, 9 Juni 2024 18:09 Wib