Usia penderita kanker paru di Indonesia lebih muda terutama perempuan

id merokok,kanker paru,kesehatan paru

Usia penderita kanker paru di Indonesia lebih muda terutama perempuan

Ilustrasi - Kanker paru (Antara/Pexels)

Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (Paru) di Universitas Indonesia ini mengatakan, gejala kanker paru yang perlu diwaspadai adalah sesak napas, batuk berdarah, nyeri dada, dan ada pula yang menyerupai stroke misalnya kejang.

Hal ini karena adanya penyebaran kanker dari paru ke otak sehingga terjadi penyumbatan di otak dan menimbulkan tumor otak.

“Banyak juga beberapa pasien terdiagnosis kanker paru bukan karena batuk atau sesak napas tapi tiba-tiba kok lumpuh sebelahnya (stroke) kemudian dilakukan CT Scan otak atau MRI otak, ternyata ketahuan di situ ada tumor, saat di biopsi asalnya dari kanker paru,” kata Sita.

Selain rokok konvensional, rokok jenis e-sigaret maupun shisha juga memiliki tingkat nikotin yang sama bahkan lebih tinggi 30 kali lipat yang dapat meningkatkan risiko kanker paru.

Pencegahan pada stadium dini sangat dianjurkan agar meningkatkan angka ketahanan hidup sampai 5 tahun.

“Dari stadium 1 ke stadium 3b ini hanya sekitar 1 tahunan, jadi 1 tahun sampai 1,5 tahun dari stadium 1a sampai stadium 4, jadi ini sangat sangat cepat karena itu kita harus menemukan kanker paru dalam waktu dini,” saran Sita.

Deteksi dini atau skrining dapat mempercepat penemuan diagnosis stadium awal sebanyak 23 persen, dilakukan dengan Low Dose CT Scan (LDCT) dengan dosis rendah. Skrining perlu dilakukan meskipun belum ada gejala dengan kriteria sudah menginjak usia 45 tahun ke atas, perokok aktif atau pasif, bekas perokok yang berhenti 10 tahun, bekerja di tempat yang terpapar bahan kimia seperti silika, pertambangan asbes, dan riwayat tuberkolosis genetik.

Jika di bawah 40 tahun namun ada riwayat keluarga terkena kanker paru, maka pemeriksaan bisa dilakukan selama 2 tahun sekali.

“Tetapi kalau kita lihat di Indonesia angka perokok itu adalah pada laki-laki sebanyak 64 persen jadi hampir 6 dari 7 orang, harus LDCT tiap tahun. Untuk laki-laki apalagi dengan ex-smoker kalau ada gejala maka diagnosis dini kalau ada nodule dan berasosiasi dengan tuberculosis maka cek dahak TB,” ucap Sita.