11 daerah di Sumsel telah terapkan tim tanggap insiden siber sektor

id sumsel,tim keamanan siber,csirt,pemprov sumsel

11 daerah di Sumsel telah terapkan tim tanggap insiden siber sektor

Sebanyak 11 pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Sumatra Selatan menerapkan tim tanggapan insiden siber sekter atau Cyber Security Incident Response Team (CSIRT). (ANTARA/HO/Diskominfo Sumsel)

Palembang (ANTARA) - Sebanyak 11 pemerintah daerah (Pemda) di Provinsi Sumatra Selatan telah memiliki Tim Tanggapan Insiden Siber Sektor atau Cyber Security Incident Response Team (CSIRT).

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Sumsel Rika Efianti di Palembang, Senin, mengatakan 11 daerah itu telah menerapkan CSIRT diantaranya, Kota Prabumulih, Kabupaten Ogan Komerig Ilir, Kabupaten Ogan Ilir, 

Kemudian, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Rawas, Kabupaten Muara Enim dan Kabupaten Lahat.

“Terdapat 11 CSIRT kabupaten dan kota yang telah terbentuk di tahun 2023 dan launching bersama tujuh CSIRT perguruan tinggi di Sumsel dan Provinsi Lampung. Dan juga pengukuhan keanggotaan Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Daerah Provinsi Sumsel Periode 2023 – 2026,” katanya.

Rika mengatakan kesiapan penerapan penanggulangan insiden keamanan siber dan guna meningkatkan kesadaran bersama atas pentingnya keamanan siber di lingkungan Pemda se-Sumsel.

Penjabat Gubernur Sumsel Agus Fatoni mengatakan Dewan TIK bisa bekerjasama dengan semua stakeholder yang ada agar segala keuntungan dapat dioptimalkan terutama ditengah kemajuan teknologi informasi. Disamping itu, sistem pemerintahan saat ini telah berbasis SPBE, dimana semua pelayanan administrasi telah berbasis elektronik.

Menurut dia, teknologi informasi adalah sistem strategis dalam mempermudah kita bekerja dan beraktivitas. Kecepatan informasi yang terjadi dimanapun dapat dilihat dari seluruh dunia mempermudah komunikasi dan berinteraksi. Namun, kemajuan teknologi juga berpotensi adanya serangan siber. 

“Maka dari itu, serangan ini harus diantisipasi dan ditanggulangi dengan melaunching CSIRT dan membentuk dewan TIK daerah,” kata Fatoni.

Direktur Eksekutif Dewan TIK Nasional,  Dr Gery Firmansyah mengatakan kehadiran dewan TIK di daerah merupakan langkah strategis dalam memperkuat teknologi dan informasi di Indonesia yang sejalan dengan visi Pemerintah Pusat dalam mendorong transformasi digital di Indonesia.

"Selamat kepada Dewan TIK di Sumsel, ini adalah sebuah amanah dan tantangan untuk membawa perubahan yang positif dan menberikan manfaat bagi masyarakat dan harus mampu mengikuti kemajuan teknolgi dan informasi untuk mewujudkan masyarakat yang terinformasi dan terhubung," kata dia.