Nada-nada WR Soepratman yang menghunjamkan jiwa

id wr soepratman,antea putri turk,hari pahlawan,indonesia raya

Nada-nada WR Soepratman yang menghunjamkan jiwa

Antea Putri Turk, cicit buyut dari Ngadini Soepratini, yang merupakan kakak kandung WR Soepratman, membawakan lagu "Selamat TInggal" dalam konser "Peluncuran Album Perdana Lagu-lagu Ciptaan WR Soepratman" di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Jumat (10/11). ANTARA/Ahmad Faishal

Usai membawakan lagu "Indonesia Raya" versi asli 3 stanza berdurasi 4 menit 7 detik yang diciptakan pada tahun 1924, Antea yang mampu memainkan piano, flute, ukulele, dan gitar itu kemudian menghadirkan lagu "Dari Barat Sampai ke Timur". Lagu berdurasi dua menit itu lebih dikenal oleh masyarakat luas sebagai lagu "Dari Sabang Sampai Merauke".

Tampil mengenakan gaun merah yang dipadukan dengan kain bermotif batik, Antea yang mulai bermain musik pada usia 5 tahun kemudian hangat menyapa para audiens.

"Halo, assalamualaikum. Saya mengucapkan terima kasih banyak untuk semua yang sudah menghadiri konser malam ini. Dan juga yang saya hormati guru saya Ibu Aning Katamsi untuk bantu mempelajari 12 lagu konser ini. Selamat mendengarkan dan menyaksikan konser malam ini," sapa Antea dengan wajah tersipu-sipu dan senyum merekah.

Antea Putri Turk yang menjadi sorot utama pada gelaran malam itu secara apik mengumandangkan deret karya komposer kebanggaan Tanah Air WR Soepratman seperti "Ibu Kita Kartini", "Di Timur Matahari", "Pahlawan Merdeka", "Matahari Terbit" – sebuah lagu yang membuat WR Soepratman dijebloskan ke penjara Kalisosok Surabaya, dan kombinasi lagu perjuangan partai "Mars Parindra" - "Mars Kepanduan Bangsa Indonesia" - "Mars Surya Wirawan". Putri pasangan Dario Turk dan Endang Wahyuningsih Josoprawiro itu menutup malam penuh semangat patriotik lewat lagu "Selamat Tinggal" yang menjadi karya pamungkas WR Soepratman sebelum pahlawan nasional yang lahir di Jatinegara, 9 Maret 1903 itu dipanggil Yang Maha Kuasa.

Lagu dengan nada dasar E minor tersebut terbukti mampu menghipnotis dan memberikan kesan mendalam bagi para penonton yang hadir, salah satunya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.

"Saya tadi benar-benar tersentuh dengan lagu terakhir, kalau tidak salah judulnya 'Selamat Tinggal'. Itu bagus sekali, lagu yang memiliki lirik mendalam dan menandakan kehebatan sosok WR Soepratman," kata Sandiaga usai konser.

Menparekraf Sandiaga menyambut baik upaya pelestarian lagu-lagu WR Soepratman lewat konser Antea Putri Turk untuk memberikan inspirasi semangat kepahlawanan bagi generasi muda saat ini. Menurut dia, konser yang diinisiasi oleh Yayasan WR Soepratman itu merupakan pencapaian luar biasa istimewa pada peringatan Hari Pahlawan kali ini.

Lebih lanjut, Menteri Sandiaga mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus mendorong karya-karya generasi muda sekaligus berharap mereka dapat mengambil inspirasi dari sosok WR Soepratman yang berjuang untuk negeri melalui lagu-lagu patriotik dan melodi indah.

"Selain lagu Indonesia Raya versi asli 3 stanza, masih ada 14 lagu ciptaan WR Soepratman lainnya yang sangat patriotik dan indah. Saya sangat berharap agar generasi muda terinspirasi semangat kepahlawanan seorang WR Soepratman. Semoga kita mendapatkan inspirasi," papar Sandiaga.