Palembang (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sejak beberapa tahun terakhir membina ratusan penenun ulos di Desa Adat Ragi Hotang dan Desa Wisata Meat, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
Pembinaan penenun ulos sebagai upaya pelestarian budaya kearifan lokal agar tetap banyak masyarakat yang bisa menenun dan ulos sebagai pakaian adat Batak terus dinikmati generasi penerus, kata Vice Presiden TJSL Inalum Zainuddin Iqbal Sidabutar di Desa Meat, Kabupaten Toba Samosir, Selasa.
Dia menjelaskan, Desa Adat Ragi Hotang yang berada di sekitar Desa Wisata Meat, selain memiliki banyak penenun ulos, juga terdapat rumah adat yang berusia lebih dari satu abad atau di atas 100 tahun.
Keberadaan penenun ulos dan rumah adat Batak menjadi daya tarik yang besar bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berkunjung ke desa tersebut.
Untuk menyambut wisatawan berkunjung ke kawasan Desa Wisata Meat, pihaknya memfasilitasi masyarakat membangun rumah penginapan (home stay) untuk wisatawan yang akan bermalam di kawasan wisata tersebut.
"Dalam beberapa tahun terakhir kami telah membantu pembangunan 14 home stay di Desa Wisata Meat, Kabupaten Toba Samosir," ujarnya.
Selain itu, pihaknya juga membantu masyarakat di sekitar Desa Meat yang berada di pinggir Danau Toba mengembangkan wisata air.
Untuk mengembangkan wisata air, pihaknya membantu pembangunan dermaga, memberikan beberapa perahu jenis kayak dan mainan bebek.
Sementara khusus remaja putri dan ibu-ibu Desa Meat, pihaknya memfasilitasi pembangunan sanggar tari serta pembinaan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Untuk mengembangkan UMKM di berikan pelatihan membuat makanan olahan bakso goreng (basreng) yang memanfaatkan ikan Danau Toba sebagai bahan baku dan dibantu penjualannya melalui Rumah BUMN Inalum, kata Iqbal.
Sementara Ketua Desa Adat Ragi Hotang Meat Guntur Sianipar mengatakan dia bersama masyarakat adatnya terus berupaya melestarikan semua budaya yang menjadi kearifan lokal seperti tenun ulos Ragi Hotang dan rumah adat Sopo dan Bolon.
Rumah Sopo merupakan rumah adat yang digunakan nenek moyangnya sejak ratusan tahun lalu sebagai tempat lumbung padi.
Sedangkan Rumah Bolon merupakan rumah tempat hunian yang di dalamnya banyak terdapat ruangan yang menjadi tempat tinggal beberapa kepala keluarga.
Untuk tetap melestarikan rumah adat yang terbuat dari kayu itu pihaknya pada 2017 pernah dibantu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan PT Inalum.
"PT Inalum salah satu BUMN yang memiliki kegiatan usaha di Kabupaten Toba Samosir sangat mendukung kami mempertahankan budaya menjadi nilai tambah wisata," kata Guntur Sianipar.