PT Inalum gunakan teknologi modifikasi cuaca jaga kelestarian kawasan Danau Toba

id TMC Danau Toba,Inalum jaga kelestarian Danau Toba,Inalum TMC Danau Toba, Direktur Pelaksana PT Inalum,Sophia I Wattimena

PT Inalum gunakan teknologi modifikasi cuaca jaga kelestarian kawasan Danau Toba

Seluruh tim berfoto bersama di penerbangan perdana TMC Danau Toba, Bandara Silangit Siborongborong, Sumut, Kamis (1/4/2021). (ANTARA/HO)

Kuala Tanjung (ANTARA) - PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menggunakan teknologi modifikasi cuaca (TMC) di wilayah tangkapan air dan sekaligus menjaga kelestarian kawasan lingkungan Danau Toba.

"Inalum secara khusus berkomitmen di TMC ini. Memfasilitasi segala kebutuhan, baik personel, anggaran, dan kerja sama BPPT mengkaji maupun penerapan teknologi modifikasi cuaca," ujar Direktur Pelaksana PT Inalum (Persero), Sophia I Wattimena di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumut, Jumat.

Melalui teknologi ini, diharapkan bisa meningkatkan curah hujan di wilayah Danau Toba, sebab dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa TMC mampu meningkatkan curah hujan sekitar 20 hingga 30 persen.

TMC termin 1 dilakukan pada 1- 29 April 2021 dengan jumlah penyemaian awan sebanyak 27 kali, dan menghabiskan bahan semai flare CoSAT 169 batang.

"Dari pelaksanaan ini, terlihat meningkatkan TMA (tinggi muka air) Danau Toba sekitar 8,5 cm, dan curah hujan 36,3 persen. Padahal TMA di Jumat (26/3), berada pada level 903.20 meter," katanya.

"Sedangkan termin selanjutnya kita rencanakan di September 2021 sesuai pantauan kondisi cuaca oleh BMKG dan BPPT," ucap Sophia yang dilantik menjadi Direktur Pelaksana PT Inalum (Persero) pada 1 April 2021 menggantikan Oggy A Kosasih.

Direktur Eksekutif Operasi dan Produksi PT Inalum (Persero), Reinaldy Harahap, menambahkan, bahwa perseroan siap berkoordinasi guna mendukung TMC tahap berikutnya.

"Untuk TMC kedua, kami berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumut agar kembali difasilitasi pemberian izin bahan semai berupa 'flare (low explosive)' di Danau Toba," terangnya.