Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bittme Ronny Prasetya mengatakan, wacana penutupan pemerintahan atau government shutdown di Amerika Serikat (AS) telah menciptakan ketidakpastian aset kripto di seluruh dunia dan berdampak pada berbagai sektor ekonomi termasuk pasar aset kripto.
Ronny menjelaskan, kondisi tersebut sudah dipastikan berakhir dengan adanya kesepakatan dalam kongres AS mengenai anggaran. Namun, apabila government shutdown benar-benar terjadi, maka terjadi peningkatan volatilitas aset kripto.
"Ketidakpastian politik dan ekonomi dapat memicu volatilitas yang lebih besar dalam harga aset kripto," ujar Ronny melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ronny mengatakan, investor mungkin menjadi lebih cemas dan cenderung menjual atau membeli dengan cepat serta mempengaruhi harga-harga aset digital.
Lebih lanjut, dengan adanya ketidakstabilan politik akibat rencana government shutdown yang akan dilakukan pemerintah AS, maka dapat mempengaruhi perkembangan regulasi terkait aset kripto.
Kebijakan dan peraturan baru tersebut juga dapat mempengaruhi ini, kemungkinan tertunda atau terhambat selama penutupan pemerintah.
Berita Terkait
Korsel konfirmasi Korut curi mata uang kripto senilai 58 miliar won
Jumat, 22 November 2024 13:00 Wib
Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
Sabtu, 16 November 2024 14:12 Wib
Bersiap dengan aturan baru pajak kripto
Rabu, 21 Agustus 2024 11:39 Wib
Analis sebut pasar kripto 'wait and see' jelang rilis CPI dan FOMC The Fed
Selasa, 11 Juni 2024 14:35 Wib
CEO Indodax ingatkan tak semua orang cocok menjadi "trader"
Kamis, 6 Juni 2024 10:36 Wib
Indodax: Persetujuan ETF Ethereum oleh SEC dorong harga koin ETH naik
Senin, 27 Mei 2024 11:47 Wib
Indodax: Altcoin buka peluang investasi lebih beragam bagi investor
Rabu, 22 Mei 2024 11:31 Wib
Analis: Pasar kripto tertekan hadapi keputusan suku bunga The Fed
Senin, 29 April 2024 16:12 Wib