Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Bittme Ronny Prasetya mengatakan, wacana penutupan pemerintahan atau government shutdown di Amerika Serikat (AS) telah menciptakan ketidakpastian aset kripto di seluruh dunia dan berdampak pada berbagai sektor ekonomi termasuk pasar aset kripto.
Ronny menjelaskan, kondisi tersebut sudah dipastikan berakhir dengan adanya kesepakatan dalam kongres AS mengenai anggaran. Namun, apabila government shutdown benar-benar terjadi, maka terjadi peningkatan volatilitas aset kripto.
"Ketidakpastian politik dan ekonomi dapat memicu volatilitas yang lebih besar dalam harga aset kripto," ujar Ronny melalui keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.
Ronny mengatakan, investor mungkin menjadi lebih cemas dan cenderung menjual atau membeli dengan cepat serta mempengaruhi harga-harga aset digital.
Lebih lanjut, dengan adanya ketidakstabilan politik akibat rencana government shutdown yang akan dilakukan pemerintah AS, maka dapat mempengaruhi perkembangan regulasi terkait aset kripto.
Kebijakan dan peraturan baru tersebut juga dapat mempengaruhi ini, kemungkinan tertunda atau terhambat selama penutupan pemerintah.
Berita Terkait
Tokocrypto catat peningkatan transaksi kripto 40 persen selama Ramadan
Minggu, 31 Maret 2024 22:10 Wib
Bittime proyeksikan harga kripto Bitcoin akan menguat ke Rp1,2 miliar
Senin, 4 Maret 2024 10:20 Wib
Dolar menguat di tengah aksi jual kripto
Rabu, 5 Juli 2023 9:49 Wib
Kaspersky ungkap cara phisher curi aset kripto
Selasa, 4 Juli 2023 12:56 Wib
CEO Indodax sebut investor kripto Indonesia aman dari isu SEC
Jumat, 9 Juni 2023 14:12 Wib
Indodax sarankan investor pemula pelajari analisis fundamental kripto
Sabtu, 3 Juni 2023 12:56 Wib
Mudahkan beli kripto, Indodax luncurkan fitur baru
Selasa, 4 April 2023 16:18 Wib
Geliat industri aset kripto di Indonesia setelah pandemi
Selasa, 28 Maret 2023 11:39 Wib