Masyarakat perlu ubah pola pikir kuratif ke preventif

id Integrasi Layanan Kesehatan,Skrining kesehatan,Kemenkes,Stunting,berita sumsel, berita palembang

Masyarakat perlu ubah pola pikir kuratif ke preventif

Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Alvin Saputra dalam acara gelar wicara terkait skrining kesehatan rutin, yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat (15/9/2023). (ANTARA/Instagram-Kemenkes)

Alvin mengatakan skrining kesehatan secara rutin merupakan upaya pemerintah dalam mengintegrasikan layanan kesehatan sebagai upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat.
Skrining kesehatan, kata dia, dapat dilakukan di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) primer terdekat, seperti posyandu, puskesmas pembantu, dan puskesmas yang terdapat di seluruh Indonesia.
"Sekarang, setiap manusia, dari lahir sampai usia tua, mempunyai hak memperoleh kesehatan. Jadi masing-masing usia sesuai siklus hidup memiliki paket skrining tersendiri," kata dia.
Contohnya, skrining tripel eliminasi hepatitis B, HIV, serta sifilis pada ibu hamil untuk memastikan persalinan dapat dilakukan secara lancar.
Kemudian, diiringi dengan skrining stunting setelah anak dilahirkan, skrining TB, hingga skrining kesehatan gigi dan mulut pada usia anak, yang kemudian disambung dengan berbagai macam skrining seperti gula darah dan lain sebagainya di waktu dewasa.
Untuk diketahui, Integrasi Layanan Kesehatan merupakan program Kemenkes yang telah diluncurkan pada 31 Agustus 2023 yang lalu.
Program ini berfokus pada penerapan siklus hidup sebagai fokus integrasi pelayanan kesehatan, pendekatan layanan kesehatan melalui jejaring hingga tingkat desa dan dusun, serta penguatan pemantauan wilayah melalui digitalisasi dan pemantauan dashboard situasi kesehatan per desa.