New York (ANTARA) - Dolar AS menguat terhadap mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah Bank Sentral Eropa (ECB) mengumumkan kenaikan suku bunga utamanya yang ke-10 berturut-turut.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, meningkat 0,58 persen menjadi 105,3816 pada akhir perdagangan, mencapai level tertinggi dalam enam bulan.
Kenaikan suku bunga ECB telah menurunkan fasilitas simpanan utamanya dari -0,50 persen pada Juni 2022 menjadi rekor 4,00 persen. Langkah ECB pada Kamis (14/9/2023) juga telah menaikkan suku bunga operasi refinancing utama dan fasilitas pinjaman marjinalnya 25 basis poin lebih tinggi, masing-masing menjadi 4,5 persen dan 4,75 persen.
Dalam sebuah pernyataan, ECB mengindikasikan bahwa kenaikan suku bunga lebih lanjut mungkin tidak akan dilakukan untuk saat ini. Berdasarkan penilaiannya saat ini, Dewan Gubernur menganggap bahwa suku bunga acuan ECB telah mencapai tingkat yang, jika dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama, akan memberikan kontribusi besar terhadap kembalinya inflasi ke target tepat waktu.
“Keputusan Dewan Gubernur di masa depan akan memastikan bahwa suku bunga utama ECB akan ditetapkan pada tingkat yang cukup ketat selama diperlukan,” tambahnya.
Euro turun tajam setelah pengumuman tersebut. Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi 1,0636 dolar AS dari 1,0732 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,2402 dolar AS dari 1,2486 dolar AS.