Pengurangan risiko stunting anak juga dapat dilakukan dengan menjalani gaya hidup sehat serta mengendalikan kondisi kesehatan yang ada pada ibu, seperti menjaga tekanan darah dan tingkat gula darah.
Partiwi mengatakan rangkaian layanan kesehatan ibu hamil disebut sebagai antenatal care (ANC), yang mencakup identifikasi risiko, pencegahan, dan penatalaksanaan kehamilan yang disertai dengan penyakit.
Layanan ANC ditujukan untuk memastikan bahwa kondisi ibu dan janin sehat selama kehamilan, sehingga dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas pada ibu dan bayi perinatal.
“Saat ini layanan kesehatan preventif telah menjadi layanan yang sering dimanfaatkan oleh pasien ibu dan anak, khususnya pemeriksaan kehamilan dini untuk ibu. Kualitas tumbuh kembang anak memang perlu dipersiapkan sejak dini, sejak mempersiapkan kehamilan atau prakonsepsi," jelas Partiwi.
Kemudian, upaya yang bisa dilakukan usai anak lahir, antara lain dengan memantau tumbuh kembang anak, pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan, hingga pemberian MPASI (makanan pendamping ASI setelah masa ASI eksklusif).
Layanan kesehatan preventif diketahui telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat proporsi pengeluaran kesehatan untuk biaya pelayanan kesehatan preventif pada 2022 mencapai 29,13 persen dibandingkan tahun 2020 yang hanya 15,70 persen.
Hal ini menunjukkan selama 3 tahun terakhir telah terjadi tren peningkatan pada layanan kesehatan preventif, termasuk dalam mempersiapkan peran ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran dan tumbuh kembang bayi secara optimal.
Sementara itu, data RSIA Bunda Jakarta mencatat pemeriksaan kehamilan menjadi salah satu tren layanan kesehatan terkini. Sedangkan tren layanan kesehatan preventif lainnya meliputi tumbuh kembang anak serta nutrisi dan asupan gizi anak.