Pengamat: Skripsi dihapus sangat baik bagi perguruan tinggi-mahasiswa
Palembang (ANTARA) - Pengamat Pendidikan Palembang Lukman Haris menilai kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menghapus skripsi dan diganti dengan tugas akhir sangat baik bagi perguruan tinggi dan mahasiswa.
"Saya setuju persyaratan lulus mahasiswa wajib membuat skripsi dihapus dan diganti tugas akhir karena bisa mengurangi beban mahasiswa dalam menyelesaikan studinya," kata Lukman Haris di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan ketetapan Kurikulum Merdeka, yang salah satu isinya perguruan tinggi boleh menetapkan tugas akhir sebagai pengganti skripsi untuk syarat kelulusan mahasiswa.
"Saya rasa ini bagus, sehingga nanti perguruan tinggi maupun mahasiswa diberikan kebebasan dalam menentukan tugas akhir yang nyata, tidak seperti halnya skripsi yang bersifat ilmiah," ujar Sekretaris PGRI Palembang itu.
"Saya setuju persyaratan lulus mahasiswa wajib membuat skripsi dihapus dan diganti tugas akhir karena bisa mengurangi beban mahasiswa dalam menyelesaikan studinya," kata Lukman Haris di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat.
Menurut dia, kebijakan tersebut merupakan ketetapan Kurikulum Merdeka, yang salah satu isinya perguruan tinggi boleh menetapkan tugas akhir sebagai pengganti skripsi untuk syarat kelulusan mahasiswa.
"Saya rasa ini bagus, sehingga nanti perguruan tinggi maupun mahasiswa diberikan kebebasan dalam menentukan tugas akhir yang nyata, tidak seperti halnya skripsi yang bersifat ilmiah," ujar Sekretaris PGRI Palembang itu.