Presiden: Bangun lumbung pangan tidak semudah yang dibayangkan
Presiden menjelaskan bahwa lumbung pangan merupakan solusi untuk mengantisipasi krisis pangan, mengingat semua negara di seluruh kawasan menghadapi krisis tersebut.
Hal itu ditandai dengan naiknya harga gandum secara signifikan di hampir semua negara akibat dampak dari perang Ukraina-Rusia.
Selain itu, komoditas pangan utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, yakni beras, juga harus diantisipasi ketersediaannya setelah India memutuskan untuk menghentikan ekspor beras demi ketahanan pangan negara.
Menurut Presiden, penyediaan lumbung pangan merupakan sebuah keharusan untuk cadangan strategis maupun ekspor jika ketersediaan komoditas pangan melimpah.
Namun demikian, Jokowi menjelaskan bahwa proyek lumbung pangan memang tidak langsung berhasil pada penanaman perdana.
"Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya, keenam, ketujuh itu baru pada kondisi normal," kata Jokowi.
Ia mencontohkan bahwa salah satu proyek lumbung pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara baru mencapai produktivitas yang optimal pada penanaman ketiga kali.
"Problem-problem di lapangan itu tidak seperti semudah yang kita bayangkan. Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," kata Jokowi.
Hal itu ditandai dengan naiknya harga gandum secara signifikan di hampir semua negara akibat dampak dari perang Ukraina-Rusia.
Selain itu, komoditas pangan utama yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, yakni beras, juga harus diantisipasi ketersediaannya setelah India memutuskan untuk menghentikan ekspor beras demi ketahanan pangan negara.
Menurut Presiden, penyediaan lumbung pangan merupakan sebuah keharusan untuk cadangan strategis maupun ekspor jika ketersediaan komoditas pangan melimpah.
Namun demikian, Jokowi menjelaskan bahwa proyek lumbung pangan memang tidak langsung berhasil pada penanaman perdana.
"Tanaman pertama biasanya gagal, nanam kedua masih paling-paling bisa berhasil 25 persen. Ketiga, baru biasanya, keenam, ketujuh itu baru pada kondisi normal," kata Jokowi.
Ia mencontohkan bahwa salah satu proyek lumbung pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara baru mencapai produktivitas yang optimal pada penanaman ketiga kali.
"Problem-problem di lapangan itu tidak seperti semudah yang kita bayangkan. Jadi semuanya akan diperbaiki. Dan semuanya harus dievaluasi, dikoreksi, harus diulang. Kalau kita enggak berani, baru gagal pertama sudah mundur, sampai kapan pun lupakan," kata Jokowi.