Menyelami roh Merah Putih

id Kemerdekaan, Merah Putih,lomba-lomba 17 Agustus

Menyelami roh Merah Putih

Anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kachina Ozora mencium bendera saat Upacara Pengukuhan Paskibraka di Istana Negara, Selasa (15/8/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/rwa.

Selain mengajak generasi muda yang rentang waktu lahir dengan momen Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 ini cukup jauh, pengungkapan tiga roh Merah Putih itu juga mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga komitmen kecintaan pada Tanah Air.

Sebagai roh, spirit Merah Putih bukan hanya berkibar setahun sekali pada momen Agustus, melainkan sepanjang masa di dalam jiwa kita.

Merah Putih harus menjadi jiwa kita, dan jiwa kita harus diliputi oleh spirit Merah Putih itu.

Sebagai negara dan bangsa yang dilahirkan dengan penuh perjuangan dan pengorbanan, maka seharusnyalah generasi pengisi kemerdekaan tidak lepas dari sejarah masa lalu yang ingin mewujudkan masyarakat aman, damai, dan sejahtera.

Ketika spirit Merah Putih itu terus melumuri jiwa dan raga seluruh komponen bangsa, maka pikiran dan perilaku kita harus diikhtiarkan untuk kemakmuran bersama, bukan kemakmuran sendiri dan kelompok.

Semua komponen bangsa dengan ragam tugas dan perannya masing-masing, tidak boleh mengotori kesucian dari roh yang dikandung dalam Merah Putih itu.

Segala bentuk penyimpanan dalam kita menjalankan tugas, adalah pengkhianatan dan pengingkaran pada roh Merah Putih dan perjuangan serta pengorbanan dari para leluhur kita. Penyimpangan itu sedang menunjukkan bahwa Merah Putih tidak sedang berkibar di hati dan jiwa kita.