Istanbul (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin menuduh Barat membelokkan makna dan esensi dari Prakarsa Biji-Bijian Laut Hitam, menyusul keputusan Moskow untuk menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan tersebut.
"Barat tanpa malu-malu mendapat untung dari kesepakatan biji-bijian. Itu benar-benar mendistorsi arti dari perjanjian ini dan esensinya," kata Putin dalam pertemuan dengan pemerintah pada Rabu (19/7).
Dia mengatakan kesepakatan itu awalnya ditujukan untuk memastikan keamanan pangan global dan memiliki arti kemanusiaan yang sangat penting dengan mengurangi ancaman kelaparan dan membantu negara-negara termiskin di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.
“Itu lah sebabnya Rusia memikul kewajiban tertentu untuk memfasilitasi implementasinya. Namun, kesepakatan ini sebenarnya digunakan untuk memperkaya bisnis besar Amerika dan Eropa yang mengekspor dan menjual kembali biji-bijian dari Ukraina," ujar Putin.
Putin lebih lanjut mengatakan bahwa negara-negara Barat benar-benar menghapus semua yang berharga dari kesepakatan biji-bijian dan memutarbalikkan esensi kemanusiaan aslinya, serta menjadikannya sebagai alat pemerasan politik dan memperkaya perusahaan transnasional, spekulan, di pasar biji-bijian global.
Berita Terkait
NATO: Pengiriman pasukan Korut ke Rusia ancam keamanan global
Kamis, 7 November 2024 10:24 Wib
Uni Eropa umumkan sanksi baru guna merespons ancaman hibrida Rusia
Rabu, 9 Oktober 2024 12:43 Wib
Kremlin: Rusia tak bisa dipaksa berdamai seperti Zelenskyy inginkan
Kamis, 26 September 2024 15:15 Wib
The Times: Biden tidak cabut pembatasan penggunaan senjata untuk Rusia
Senin, 23 September 2024 14:04 Wib
Rusia tuduh Prancis mengikis kebebasan berpendapat dengan tahan pendiri Telegram Durov
Rabu, 28 Agustus 2024 13:41 Wib