Baturaja (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) di Provinsi Sumatra Selatan membagikan cairan Abate kepada warga dalam upaya menekan populasi nyamuk guna mencegah penularan penyakit demam berdarah dengue atau DBD.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan OKU Andi Prapto di Baturaja, Selasa, mengatakan bahwa cairan Abate dibagikan kepada warga melalui puskesmas-puskesmas yang ada di 13 wilayah kecamatan di Kabupaten OKU.
Warga yang membutuhkan cairan larvasida untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk yang menjadi perantara penularan virus dengue bisa meminta Abate ke puskesmas terdekat.
Andi mengatakan bahwa Abate (Temephos) efektif untuk memberantas larva nyamuk perantara penularan virus dengue dan aman bagi lingkungan.
Cairan larvasida itu bisa dituangkan ke tempat penampungan air seperti bak mandi dan tempayan untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk.
"Selain menggunakan Abate, masyarakat kembali kami imbau untuk tetap menerapkan pola 3M," katanya.
Upaya pemberantasan sarang nyamuk 3M mencakup kegiatan menguras dan membersihkan tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas.
Andi menyampaikan bahwa kasus penularan DBD di Kabupaten OKU cenderung terus menurun.
"Untuk tahun ini baru satu kasus DBD dan mudah-mudahan tidak ada lagi penambahan jumlah kasus," kata dia.
Berita Terkait
Rumah Dinas Bupati OKU jadi tempat mengungsi dan dapur umum
Kamis, 9 Mei 2024 14:17 Wib
Polwan Polres OKU perkuat dapur umum bantu korban banjir
Kamis, 9 Mei 2024 14:15 Wib
Semen Baturaja kirim bantuan sembako untuk korban banjir di OKU
Kamis, 9 Mei 2024 13:50 Wib
Polda Sumsel kirimkan bantuan sembako untuk warga korban banjir di OKU
Kamis, 9 Mei 2024 12:44 Wib
Tiga jembatan gantung di OKU putus diterjang banjir, banyak fasilitas umum rusak
Rabu, 8 Mei 2024 22:45 Wib
BPBD OKU Selatan kerahkan alat berat untuk bersihkan material longsor
Rabu, 8 Mei 2024 21:15 Wib
OKU siapkan dana penanganan banjir Rp1,5 miliar
Rabu, 8 Mei 2024 20:53 Wib
Hujan tak kunjung henti, banjir OKU potensial terus meluas
Rabu, 8 Mei 2024 16:04 Wib